MUARA SABAK, AP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur melakukan rapat pemetaan kecamatan yang rawan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di kantor BPBD setempat, Senin 6 Juli 2020. Hasilnya, empat Kecamatan yang rawan.
Empat Kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Dendang, Sadu, Berbak dan Mendahara Ulu. Penentuan status tersebut dilihat dari tingkat kejadian hotspot yang terbilang tinggi.
“Guna antisipasi sejak awal, kita mencanangkan pembuatan kanal parit dan embung. Yang nantinya kanal dan embung menjadi pasokan air saat proses pemadaman. Karena permasalahan pemadaman tahun-tahun sebelumnya, yaitu terkendala dengan pasokan air. Mudah mudahan dengan dibuatnya embung dan kanal tadi, pasokan air bisa tersedia,” ujar Jakfar, Kepala BPBD Tanjabtim.
Dalam kesiapan kesiapsiagaan penanganan Karhutla, pihak BPBD bekerja sama dengan pihak TNI, Polri, BPBD, Perkebunan, Pol Pp dan Damkar serta para Relawan. Dengan ketersediaan alat 17 unit.
“Dimana alat dan petugas akan disebar di beberapa posko yang telah kita siapkan nanti,” kata dia.
Terkait anggaran, ia menyebutkan, kalau saat ini anggaran khusus sudah tidak ada, dan mudah- mudahan Pemda memiliki solusi lain untuk anggaran Karhutla tahun 2020 ini. Karena, tidak dipungkiri semua anggaran banyak terkuras untuk penanganan covid – 19.
“Kemungkinan yang dapat kita lakukan melobi anggaran ke Pusat ataupun Ke BNPB. Karena untuk anggaran saat ini memang berat,” katanya. (Hifni)