JAMBI, AP – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi memperkenalkan produk inovasi Eucalyptus yang dapat menangkal virus ke seluruh kepala daerah di Provinsi Jambi. “Di seluruh Indonesia saat ini dalam tahap pengenalan produk inovasi Eucalyptus yang dapat mencegah penularan virus corona,” kata Kepala BPTP Jambi Rustam, Kamis 9 Juli 2020.
Pada tahap awal BPTP Jambi memperkenalkan produk inovasi Eucalyptus tersebut ke seluruh kepala daerah di Provinsi Jambi. Baik itu kepada gubernur, bupati dan wali kota.
“Kemarin kita sudah kenalkan kepada Bupati Batanghari, selanjutnya secara bertahap kepada kepala daerah lainnya,” kata Rustam.
Selain memperkenalkan produk inovasi Eucalyptus, BPTP Jambi turut memberikan edukasi terkait produk tersebut. Saat ini beredar informasi yang tidak tepat di dunia maya dan di tengah masyarakat terkait produk tersebut.
Banyak netizen yang menyangka bahwa produk inovasi Eucalyptus tersebut merupakan jimat. Sementara produk inovasi yang di temukan oleh peneliti Kementerian pertanian tersebut merupakan produk herbal yang dapat mematikan virus corona.
Dijelaskan Rustam, penelitian terhadap produk tersebut sudah dilakukan jauh hari sebelum pandemi COVID-19 merebak. Dari 700 lebih jenis tanaman Eucalyptus, spesies tersebut merupakan spesies yang dapat membunuh virus corona.
Awalnya produk tersebut di uji coba terhadap kelompok virus corona, influenza dan lain-lain. Di masa pandemi COVID-19 ini produk tersebut dikembangkan untuk menangkal COVID-19.Berdasarkan hasil uji di laboratorium, produk tersebut dapat mematikan virus corona 80 hingga 100 persen tergantung dengan dosis yang di gunakan.
“Penelitian-nya di uji dengan kelompok virus corona, bukan COVID-19, karena virus corona ini banyak jenisnya,” kata Rustam.
Produk Eucalyptus tersebut tidak hanya berbentuk kalung. Namun terdapat tiga jenis bentuk produk, yakni berbentuk kalung, in haler dan roll on atau balsem. Di dalam produk tersebut terdapat kandungan nano teknologi, sehingga lebih efektif dalam menangkal virus.
Nano teknologi tersebut yang menyebabkan uap, sehingga produk tersebut lebih mudah di hirup dan masuk ke dalam hidung. Aroma produk tersebut sangat akrab di tengah masyarakat. Dimana aroma nya menyerupai serai wangi, sehingga saat di hirup akan menimbulkan sensasi segar di dalam rongga hidung.
“Saat ini pemerintah sudah melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga untuk mengembangkan produk inovasi ini, salah satunya dengan PT Cap Lang untuk di produksi secara masal,” kata Rustam. (Red)