JAMBI, AP – Bakal calon Gubernur Jambi saat ini bertarung memperebutkan dukungan partai politik sebagai syarat untuk mengikuti kontestasi pemilihan Gubernur Jambi tahun 2020 melalui jalur partai politik.
“Terjadi pertarungan bebas dalam memperebutkan kursi partai politik oleh bakal calon gubernur saat ini karena tidak ada aturan baku dari undang-undang yang mengatur seleksi calon kepala daerah yang akan di usung oleh partai politik,” kata Ketua Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (Kopipede) Provinsi Jambi Farisi Mochammad, Minggu 12 Juli 2020.
Dari empat bakal calon yang akan mengikuti kontestasi pemilihan Gubernur Jambi, tiga bakal calon saat ini masih bertarung memperebutkan kursi partai politik yang menjadi syarat utama mencalonkan diri melalui jalur partai politik, diantaranya Syarif Fasha, Cek Endra dan Fachrori Umar.
Sementara, satu pasangan bakal calon gubernur Al Haris dan Abdullah Sani merupakan satu-satunya pasangan calon yang telah memenuhi persyaratan melalui jalur politik dengan dukungan 11 kursi, yakni dari Partai PKB 5 kursi, PKS 5 kursi dan Berkarya 1 kursi.
“Aturan seleksi itu berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai politik masing-masing, sehingga tergantung dengan lobi dan komunikasi bakal calon terhadap partai,” kata Farisi.
Sementara itu, menurut pengamat politik Jambi As’ad Isma, banyak kemungkinan yang akan terjadi dalam pemilihan Gubernur Jambi pada tahun 2020 ini. Peluang munculnya empat bakal calon dalam pemilihan gubernur jambi masih terbuka.
“Lobi partai dari menit ke menit bisa berubah, tergantung intensitas komunikasi yang dibangun calon kepala daerah dengan elit partai di Jakarta,” kata As’ad Isma.
Menurut As’ad Isma jika melihat pergerakan politik dari bakal calon gubernur Jambi saat ini, ada bakal calon gubernur yang tidak mendapat dukungan partai, yakni Fachrori Umar yang merupakan petahana. Karena sangat minim informasi pergerakan politik yang didapat dari Fachrori Umar.
Hal itu di perkuat dengan beredarnya informasi arah dukungan Partai Nasdem, PPP dan Gerindra ke Syarif Fasha. Serta melihat pergerakan bakal calon Cek Endra yang akan berpasangan dengan Ratu Munawaroh yang melakukan pendekatan ke PDIP dan telah mengantongi dukungan Partai Golkar.
“Tapi harapannya muncul empat pasangan bakal calon agar pilkada berjalan lebih demokratis, dan gesekan-gesekan saat pilkada minim,” kata As’ad Isma. (Red)