KERINCI, AP – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kerinci, Asraf mengatakan realisasi biaya penanganan Covid-19 telah mencapai Rp8,3 miliar atau 32,96 persen dari pagu yang dipatok Rp26 miliar.
“Untuk percepatan penanganan ini seluruh OPD mengalami pemotongan lebih dari 50 persen. Anggaran yang sudah terserap itu, prioritasnya untuk penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan Jaring Pengaman Sosial (JPS),” sebutnya, Senin 13 Juli 2020.
Kemudian, jumlah tersebut dibagikan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu alokasi anggaran untuk penanganan di Dinas Kesehatan sebesar Rp1,9 Miliar. Diskopnaker sebesar Rp 677 juta, RSUD MHA Thalib Kerinci sebesar Rp 2,9 Miliar.
“Alokasi anggaran Dinas Sosial untuk Bantuan Sosial sebesar Rp16,5 Miliar baru terealisasi 20,72 persen. Karena bantuan yang selesai tersalurkan baru tahap pertama. Mudah-mudahan bantuan tahap kedua dan ketiga akan tersalurkan pada bulan ini,” katanya.
Sedangkan, anggaran untuk BPBD Rp2,1 Miliar, pertama untuk Pusdalops Rp500 juta dan untuk koordinasi pananganan darurat bencana Rp1,6 Miliar. Selanjutnya untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rp342 juta, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Rp100 juta.
“Alokasi anggaran yang terbesar ada di bantuan sosial ke masyarakat, yang saat ini baru terserap Rp3,4 miliar atau 20,72 persen. Hal ini dikarenakan bantuan yang selesai tersalurkan baru tahap pertama, dan masih ada bantuan tahap kedua dan ketiga yang belum tersalurkan serta segera disalurkan,” katanya lagi. (Hendra)