TANJAB, AP – Kondisi buruk jalan di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) menjadi momok tersendiri bagi kendaraan ruas jalan yang berstatus jalan provinsi ini baik kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Kondisi jalan yang masih berupa tanah merah masih buruk, licin dan sulit dilintasi terlebih saat musim penghujan seperti sekarang ini. Meski pada tahun ini jalan sepanjang 3,5 kilometer ini mulai dibangun namun kondisi sekarang sangat memprihatinkan.
Slamet salah seorang warga setempat mengatakan kondisi ini sudah lama terbiarkan rusak. “Sudah lamo hancur kayak gini ni, apolagi kalo hujan otomatis dak biso dilewati. Sering ado truk samo mobil terpuruk disini,” kata Slamet, Minggu 19 Juli 2020.
Saat musim penghujan kata Slamet, warga terpaksa memilih melintasi jalan alternatif di jalan perkampungan. Akibatnya, jalan perkampungan pun mulai rusak. “Jalan tersebut juga mulai hancur,” kata dia.
Camat Berbak, M Yani menanggapi kondisi ini mengatakan, jalan provinsi yang menuju situs Rangkayo Hitam tersebut memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. “Tahun ini jalan tersebut akan diperbaiki oleh pihak Provinsi. Dengan pengerasan atau jalan tipe B,” ujarnya
Beberapa waktu lalu kata dia, pihaknya bersama PUPR Provinsi Jambi sudah turun langsung dan melakukan pengecekan bersama pihak rekanan untuk melakukan pematokan dan pengukuran jalan. Dan terkait pembangunannya nanti, telah disepakati lebarnya hanya 7 meter.
“Artinya, sedikit berkurang dari lebar jalan yang ada saat ini, karena ada pemangkasan biaya Covid-19 saat ini. Sesuai kesepakatan awal Juli sudah dimulai pengerjaannya, hanya saja saat ini masih terkendala pasokan batu saja,” tambahnya.
Alasan pengurangan lebar jalan tadi lanjutnya, pertimbangannya bisa dialihkan untuk perpanjangan jalan. Jadi pembangunannya tidak melebar namun bisa panjang. “Selain itu, kita meminta kalau bisa jalannya sedikit ditinggikan, karena daerah disini menjadi langganan banjir,” ucapnya.
Secara terpisah, kondisi jalan yang berlubang, bahkan menjadi kubangan pascahujan,juga menjadi kegetiran warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dalam sebuah video amatir yang dikirim seorang pembaca Aksipost, tampak kondisi jalan yang rusak tersebut.
Warga yang tengah mengendara, merekam bagaimana ia kesulitan saat melintas di jalan utama sepanjang 26 kilometer tersebut. Warga mengharapkan agar kondisi jalan tersebut segera diperbaiki sehingga roda ekonomi masyarakat yang didominasi hasil bumi semakin bergeliat.
“Jalan ini berada di kawasan Betara dari Serdang menuju ke Sungai Gebar, jalan desa tersebut menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” kata seorang warga. (Hifni/Red)