BANGKO, AP – Bupati Merangin Al Haris mengatakan Kabupaten Merangin memiliki lebih dari 10 ribu hektare lahan ubi jalar produktif yang berada Kecamatan Lembah Masurai, Jangkat dan Jangkat Timur dalam Rapimnas Assosiasi Agrobisnis Petani Ubi Jalar Indonesia (Asapuji) secara daring dari Aula Bappeda Merangin, Senin (20/7).
Dikatakan Al Haris, para petani di Kabupaten Merangin saat ini sedang giat bercocok tanam ubi jalar. Bahkan sebagian petani ada yang merubah dari tanaman lain dengan ubi jalar. “Merangin mempunyai potensi besar sebagai kabupaten penghasil ubi jalar. Namun sekarang ini masih terkendala dengan harga yang rendah di tingkat petani,” kata Al Haris
Al Haris berharap Pemerintah Pusat bisa membantu mendirikan pabrik pengelolaan ubi jalar di Kabupaten Merangin. Disamping ongkos produksinya bisa turun, stok bahan baku juga melimpah dan penjualan ubi jalar dari petani bisa meningkat.
“Bercocok tanam ubi jalar itu sangat mudah dan gampang, tidak perlu bimbingan penyuluh lapangan. Selain itu tanaman ubi jalar di Merangin tidak mudah diserang hama dan hasilnya besar-besar dan melimpah,” terang Bupati.
Untuk saat ini terang bupati, ada sekitar 500 hektare lahan ubi jalar yang siap panen. Ini belum termasuk lahan baru yang dibuka warga dan lahan tanaman lain yang diubah petani menjadi hamparan ubi jalar.
Al Haris yakin bila ada peran Pemerintah Pusat, bercocok ubi jalar di Merangin ini bisa meningkatkan derajat kehidupan petani pasca anjloknya ekonomi masyarakat dampak COVID-19.
Sementara itu Ketua Asapuji Ahmad Joe Hara mengapresiasi Kabupaten Merangin, sebagai daerah penghasil ubi jalar. Potensi ubi jalar di Merangin itu jelasnya, akan memberikan kesejahteraan kepada para petani. “Kami aspirasi kepada kepala daerah yang terus berjuang memberikan kesehteraan kepada masyarakatnya dan para petani ubi jalar,” kata Ahmad Joe Hara. (Nazarman)