TANJABTIMUR, AP – Isu akan dihapuskannya dana desa menjadi hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Jika itu benar terjadi maka tiga desa di Tanjungjabung Timur akan menjadi semakin sulit.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tanjab Timur, Berilyan mengatakan belum mengetahui persis terkait isu tersebut.
“Kita tidak bisa mengatakan sepakat atau tidak sepakat dengan penghapusan anggaran DD (dana desa) tadi. Pasalnya saat ini masih banyak Desa yang membutuhkan anggaran, terutama dalam hal pembangunan,” katanya, Senin (27/7).
Sejauh ini kata dia perkembangan desa sangat tertinggal di Tanjab Timur mengalami penurunan. Tercatat hingga saat ini di Kabupaten Tanjab Timur hanya menyisakan beberapa Desa yang tertinggal. Dengan demikian, indeks pembangunan Desa di Tanjab Timur mulai menunjukan tren peningkatan, terutama dalam penanganan Desa sangat tertinggal.
Sementara itu, Kepala Bapeda Tanjab Timur Ali Fahrudin mengatakan untuk data desa sangat terpencil (tertinggal) di Tanjab Timur tercatat sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 ini hanya tinggal tiga desa.
“Ketiga desa tersebut ada di Kecamatan Sadu, yakni Desa Sungai Cemara, Desa Labuhan Pering dan Desa Sungai Benuh,” tuturnya.
Kecamatan Sadu sendiri merupakan Kecamatan paling ujung di kabupaten termuda di Provinsi Jambi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan. “Kalau kito nyebutnya desa terpencil, tapi kalo di Kemendes istilah tertinggal untuk sebutan daerah (kabupaten). Jadi intinya sangat tertinggal dan terpencil sama saja,” pungkasnya. (Hifni)