MUAROJAMBI, AP – Untuk menghidarkan kesalahan selalu ada cara dilakukan pejabat pemerintah saat ini. Di Muaro Jambi, pengelola kantin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi mendapatkan perlakuan tidak enak dari Kepala Dinas itu, Suriadin.
Pengelola kantin pasangan suami istri, Jumeri dan Mardiana bagaikan di intimidasi. Mereka dipaksa menandatangani surat pernyataan bahwa surat edaran yang dikeluarkan sebelumnya kepala tersebut, adalah tidak benar.
“Kami hanya orang bawah walaupun terasa sakit, kami ngikut saja. Kami tidak bisa nolak,” kata Mardiana.
Surat penyataan ini diterima Aksipost.com, Jumat 7 Agustus 2020, mereka diminta menandatangani bahwa surat bernomor 028/496/Disdikbud/2020 yang berbunyi meminta pengelolah kantin bertanggung jawab menyiapkan konsumsi sehari-hari kadis dan tamunya secara gratis, itu tidak benar.
“Yang benar adalah Kepala Dinas menghimbau agar pengelola kantin menjaga dilingkungan kantin,” bunyi surat pernyataan yang ditanda tangani mereka.
Masih dalam surat penyataan itu, kepala dinas mengimbau agar pengelola kantin bisa menghemat pemakaian listrik dan air, karena semua itu dibayar oleh uang negara.
“Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan tidak dipengaruhi pihak lain. Kami tanda tangani dengan materai Rp6.000,” akhir surat tersebut.
Ini kembali memancing amarah Tokoh Pemuda Muaro Jambi, Sarial Bujang. Sebaiknya, kata dia, Bupati Muaro Jambi Masnah Busro menindak tegas kadis tersebut.
“Nasi sepiring saja mau gratis. Ini sangat mencoreng nama baik Pemkab Muaro Jambi. Bupati sebaiknya mencopot kadis seperti ini,” kata dia.
Menurutnya, penyataan dibuat tersebut hanya demi menghindari kesalahan si kadis saja.
“Kalo ngeluarin kebijakan musti berpikir sehat. Haram hukumnya jika orang tak rela memberikannya,” kata dia.