Muslim: Awas Gagal Lagi Seperti APBD Tahun 2014
Sarolangun, AP.- Warga Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun memperkirakan singkatnya waktu pekerjaan Jembatan Batang Rebah didaerah itu, akan membuahkan hasil yang tidak baik atau hasilnya pasti menyalahi bestek yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perkiraan ini agaknya tidak la berlebihan lantaran proyek serupa di daerah itu, beberapa tahun lalu pernah ada dan hasilnya asal asalan alias gagal total (gatot), semua ini terjadi waktu tempuh kerja rekanan yang ada ketika itu, sangat singkat itulah argument gatotnya proyek tadi.
Pembangunan jembatan senilai Rp 6,68 Miliar dengan target pekerjaan sampai dengan bulan Desember 2016 ini dan saat ini sedang berlangsung serta dikerja itu, banyak pihak yang meragukan akan selesai tiba waktunya.
Satu unit alat berat terlihat standby di lokasi proyek tapi anehnya tak ada pekerja dilokasi yang ada hanya beberapa orang tanpa ada kesibukan yang berarti sementara kondisi jembatan baru beberapa persen yang dikerjakan terlihat bekas pengecoran besi-besinya terlihat jelas. “Kalau pekerjanya seperti ini, kita khawatir jembatan ini tidak akan selesai tepat waktu. Apa lagi waktu tinggal dua bulan,” ujar warga setempat.
Hal senada dilontarkan anggota DPRD Sarolangun, dari dapil Limun, CNG dan Batang Asai, Muslim meminta agar rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut untuk lebih serius. Apa lagi jembatan tersebut sangat dibutuhkan ribuan warga yang berada di wilayah Ulu Kecamatan Limun.
“Ya kita meminta agar rekanan tidak main-main, mengingat waktu terus berjalan dan tinggal dua bulan lagi, ditambah cuaca saat ini intensitas hujannya lebih tinggi yang bisa menganggu pekerjaan,” sebut Muslim dihubungi, ketika dihubungi wartawan media ini kemarin.
Dia menambahkan jika dalam 2016 ini jembatan Batang Rebah tidak selesai, tent saja warga Limun sangat kecewa dan tidak percayakan dengan rekanan yang sebelumnya penah berjanji pekerjaan ini akan seselai tepat waktu. Sebab katanya pembangunan jembatan Batang Rebah tahun 2014 lalu gagal di tengah jalan membuat kebutuhan warga ini tidak sempurna,.
”Jangan lagi terulang seperti sebelumnya. Warga berharap bisa memanfaatkan jembatan baru ternyata gagal. Kalau perlu pekerjanya ditambah agar pelaksanaanya bisa terkejar tepat waktu,” harap Muslim lagi.
Pekerjaan Jembatan Batang Rebah, sebelumnya Komisi III DPRD Sarolangun, juga sempat meninjau progres jembatan Batang Rebah. Saat itu Komisi III, sempat mengeritik pekerjaan dan meminta agar dipercepat mengingat waktu dan kebutuhan orang banyak.
Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Batang Rebah pada tahun anggaran 2014 lalu juga pernah dianggarkan lebih kurang Rp 8 Miliar dari APBD Kabupaten Sarolangun. Namun pekerjaan tidak selesai hingga kontrak kerja diputuskan oleh Pemkab Sarolangun. Pada tahun anggaran 2016 ini jembatan Batang Rebah kembali dianggarkan senilai Rp 6,68 Miliar dengan target pekerjaan sampai Desember 2016 ini.luk