TANJABTIM, AP – Terjadinya kelangkaan gas subsidi 3 kilo akibat pengurangan kuota yang dilakukan Pertamina, saat ini telah mendapat kejelasan. Bahkan pengajuan dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur ) untuk pelaksanaan Operasi Pasar (OP) gas LPG juga telah disetujui. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Tanjab Timur, Awaluddin, Selasa 18 Agustus 2020.
Ia mengatakan, ada 10 titik OP yang disetujui Pertamina, yakni Kecamatan Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur, Geragai, Dendang, Berbak, Rantau Rasau, Nipah Panjang, Sadu, Kuala Jambi dan Mendahara.
“Sedangkan Mendahara Ulu tidak dilakukan OP, karena tidak adanya pengurangan kuota gas LPG 3 Kg di kecamatan itu,” katanya.
Dijelaskannya, terkait dengan kapan dilaksanakan OP, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Pertamina, direncanakan pendistribusian akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus. Namun, pihaknya akan bergerak cepat, jika Pertamina sudah mengeluarkan surat resminya.
“Kita masih menunggu surat resminya, Insya Allah pada tanggal 19 nanti. Jika sudah ada, maka kami akan segera berkoordinasi dengan seluruh kecamatan, agar bisa mempersiapkan kegiatan OP ini,” kata dia.
Kemudian Awaluddin juga menerangkan, untuk rencana pendistribusian gas LPG bulan Agustus ini dari Pertamina ke para agen, memang hanya 152.000 tabung. Berarti jika melihat ke belakang pada pendistribusian Tiga sebelumnya terjadi kekurangan sebanyak 7000 sampai 8000 tabung.
“Karena idealnya, alokasi Kabupaten Tanjabtim 5.772 metrik ton. Jika dikalkulasikan dengan jumlah tabung 3 Kg adalah harusnya 1.600 tabung per bulan,” katanya.
Secara terpisah, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan memastikan ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah kerjanya.
Pertamina memastikan stok tersedia untuk Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung menjelang libur panjang dan cuti bersama Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.
Region Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Dewi Sri Utami, mengatakan pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah suasana kenormalan baru menjelang 1 Muharram 1442 Hijriah.
“Guna menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, kami akan terus memantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat. Sementara untuk produk subsidi dan penugasan, stok akan ditambah sesuai dengan kuota dan jadwal suplai yang terus dipantau,” kata Dewi.
Pasokan BBM tambahan juga akan difokuskan di sejumlah titik jalur wisata maupun lokasi-lokasi pusat kegiatan tradisi menyambut Tahun Baru Islam di wilayah Sumbagsel. Dewi menambahkan, secara umum ketahanan stok BBM masih aman, mengingat saat ini konsumsi BBM masih di bawah konsumsi normal sebelum pandemi COVID-19.
Saat ini konsumsi BBM jenis Gasoline (Pertamax, Pertalite, Premium) mengalami penuruan sebesar 16,3 persen dari rata-rata konsumsi normal harian, atau dari 7.650 KL menjadi 6.400 KL. Untuk BBM Gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) terdapat penurunan konsumsi sebesar 15,7 persen dari rata-rata konsumsi normal harian, atau dari 4.486 KL menjadi 3.783 KL.
Sebaliknya, konsumsi LPG Subsidi 3 Kg mengalami kenaikan, seiring dengan tingginya aktivitas memasak warga selama di rumah. Kenaikan mencapai 5.9 persen dari konsumsi normal harian, yaitu dari 1.680 metrik ton (MT) menjadi 1.779 metrik ton (MT). Konsumsi LPG sektor rumah tangga Non Subsidi relatif tetap sekitar 151 MT.
Di sisi lain, stok avtur saat ini berlebih. Seiring dengan memasuki era kenormalan baru dimana pesawat udara mulai beroperasi, berangsur konsumsi avtur mulai naik. Konsumsi avtur saat ini rata-rata 41 KL per hari, naik sebesar 20 persen dibandingkan dengan periode saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar.
Dalam memberikan layanan pasokan BBM dan LPG, Pertamina senantiasa menerapkan pelayanan, yang memenuhi protokol pencegahan penularan virus COVID-19. Di SPBU, operator yang bertugas telah di screen suhu badannya dan dalam kondisi fit, menggunakan masker, face shield dan sarung tangan, melalukan penyemprotan disinfektan pada Nozzle SPBU self service, serta menghimbau konsumen melakukan transaksi cashless seperti dengan MyPertamina. (Red/Hifni)