JAMBI, AP – Partai Demokrat yang memiliki tujuh kursi di parlemen Provinsi Jambi memutuskan untuk memberikan dukungannya kepada Fachrori Umar – Syafril Nursal sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung pada Pemilihan Kepala Daerah serentak, desember mendatang. Menariknya, rekomendasi bukan berpasangan dengan Safrial – Bupati Tanjab Barat—.
Syafril Nursal merupakan putra Kerinci kelahiran 3 Oktober 1962. Dia kini seorang perwira tinggi Polri bintang dua atau Irjen Pol yang sejak 3 Agustus 2020 mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri. Syafril adalah lulusan Akpol 1986 sebelumnya sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
“Ini kewenangan DPP Demokrat,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Jambi, Burhanudin Mahir.
Pemberian rekomendasi Partai Demokrat langsung diserahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di Jakarta. Dan, disaksikan Burhanudin Mahir secara virtual pada Selasa malam 18 Agustus 2020.
Dukungan ini sekaligus merubah peta perpolitikan setelah sebelumnya Fachrori – Safrial mengantongi Gerindra pemilik tujuh kursi dan Hanura dua kursi di parlemen Provinsi itu. Syarat mutlak saat ini gabungan partai politik minimal 11 kursi dari total kursi di DPRD Provinsi Jambi 2019-2024 sebanyak 55 kursi.
Ketua Tim Keluarga Fachrori Umar, Miftahul Ikhlas menyebutkan, AHY menyerahkan langsung ke Fachrori Umar sekitar jam 7 malam tanpa didampingi Safrial. Miftahul memilih tidak mau berpolemik terkait pasangan dalam rekomendasi itu. Dia meminta agar menanyakannnya ke Burhanudin.
“Kita masih menunggu informasi selanjutnya dari Demokrat, untuk melihat rekomendasi secara jelas. Apapun keputusannya itu-lah yang terbaik. Kami ucapkan terima kasih kepada partai-partai yang sudah menjatuhkan pilihannya ke pak Fachrori Umar,” kata dia.
Tidak tangung-tanggung demi ambisi politik, Juru Bicara Safrial, Fikri Riza justru tak meyakini dukungan Syafril Nursal tersebut. Fikri tetap yakin Fachrori pasangan dengan Safrial. Dia merujuk dari turunnya rekomendasi Hanura dan Gerindra beberapa waktu lalu, nampak jelas ada nama didukung.
“Lihat dulu faktanya, bukan ceritanya. Kecuali ada fotonya, ada nama Syafril Nursal. Baru kami percaya, seperti Hanura dan Gerindra lalu, nampak jelas ada namanya,” kata dia.
Menurut Fikri, jangan mudah terlalu percaya informasi baru sebatas cerita, harus berdasarkan fakta.
“Sembilan dukungan Fachrori – Safrial masak dikalahkan sama tujuh kursi (Demokrat). Kami sangat tidak percaya dengan hal begitu. Gerindra contohnya, Pak Prabowo itu mantan komandan saya saat masih di Gerindra, bukan tipikal politikus mencla-mencle dalam mengeluarkan rekomendasi,” katanya. (Dani)