Sungaipenuh, AP – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sungaipenuh terjunkan dua pleton personil, guna menertibkan parkir liar dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melanggar Peraturan Daerah (Perda). Selasa (18/10) kemarin.
Hal ini dibenarkan Kasat Pol PP Kota Sungaipenuh, Palgunadi kepada wartawan. Ia mengatakan, sasaran utama operasi tersebut adalah Jalan RE Martadinata Sungaipenuh.
“Sasaran kita Jalan RE Martadinata, karena jalan ini sudah ditetapkan menjadi kawasan tertib lalulintas,” kata Palgunadi.
Menurut Palgunadi, sesuai Perda kota Sungaipenuh, pedagang dilarang berjualan di atas trotoar dan badan jalan.
“Mereka sudah menggangu hak pejalan kaki dan kenyamanan warga berkendara,” katanya.
Selain melaksanakan penertiban di Jalan RE Martadinata, rumah makan dan kafe di sekitar pasar Kota Sungaipenuh juga dijaga ketat oleh anggota Sat Pol PP Kota Sungaipenuh sejak pukul 10.00 WIB Selasa (18/10) kemarin, mereka ditugaskan untuk mencegah anak punk mengamen dan meminta uang kepada pengunjung rumah makan dan kafe.
Kehadiran anak punk di kota yang memiliki simbol “Sahalun Suhak Salatuh Bedil” ini, kata Palgunadi, tidak sesuai lagi dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat.
“Pergaulan mereka sangat bebas, tidak ada lagi batas antara perempuan dan laki-laki. Penampilan senonoh, kadang kegiatan mereka (mengamen, red) ada unsur paksaan,” ujar Palgunadi.
Informasi yang dihimpun di Jalan RE Marta Dinata, penempatan anggota Sat Pol PP ini mendapat apresiasi dari pemilik rumah makan dan kafe.
“Ya bagus lah, karena banyak anak punk dan pengamen,” ujar Kabir, pemilik rumah makan.
Hal senada juga diutarakan pemilik warung bakso, Suharno. Dirinya menyambut baik operasi yang dilaksanakan Sat Pol PP tersebut.
“Bagi saya bagus, karena kadang-kadang pelanggan merasa resah karena kehadiran anak-anak punk, jadi bagus lah,” ujar dia.
Di samping itu pemilik rumah makan dan kafe meminta operasi yang dilakukan Sat Pol PP ini tidak hanya dilaksanakan pada pagi dan siang hari saja, namun juga di malam hari.
“Jadwal mereka datang tak menentu, kadang sore kadang malam, kalau siang jarang. Kalau bisa patrolinya juga dilakukan malam hari,” tukas Suharno. hen