JAMBI, AP – Beradaptasi dalam kondisi wabah pendemi Covid-19 dan menginvestasikan waktu serta tenaga ke dalam tim, sukses dilakukan Pertamina EP Asset 1 Jambi Field atau PEP Jambi.
Hal ini dibuktikan berdasarkan catatan Produksi mencapai 100 persen dari target dibutuhkan, menembus 3,553 BOPD (Barrel Oil per Day) hingga 15 Agustus 2020. Ada sejumlah strategi dalam mencapai target tersebut.
Jambi Field Manager, Gondo Irawan mengatakan penambahan tersebut seiring keberhasilan dalam memproduksi sumur pemboran baru, masuk dalam Rencana Kerja (RK) Pemboran 2020 PEP Jambi, SGC-28 dan SGC-29.
Sumur SGC-28 dibor pada Mei lalu berkontribusi crude oil sebanyak 200 BOPD. Dan, sumur SGC-29 yang tanjak pada awal Juli, juga berhasil menambah angka 200 BOPD.
“Sumur baru itu harapan baru dalam mendongkrak angka produksi. Memasuki kuartal III, catatan angka produksi PEP Jambi menunjukkan trend kenaikan dari bulan ke bulan. Rata-rata capaian produksi di Januari hingga Agustus berkisar 3,200 BOPD. Memasuki Agustus, produksi tembus 3,553 BOPD,” ujar Gondo, belum lama ini.
Dalam laporan harian produksi, kata Gondo, hingga Agustus Pertamina EP Asset 1 memberikan kontribusi produksi minyak secara year to date sebesar 13,713 BOPD.
“Produksi 3,553 BOPD berasal dari PEP Jambi. Artinya 26 persen produksi minyak mentah Pertamina EP Asset 1 diperoleh dari PEP Jambi,” kata Gondo.
Kenaikan siginifikan itu tak terlepas dari kontribusi struktur sumur berada di area Sungai Gelam C (SGC), Kenali Asam (KAS), Tempino (TPN), dan Ketaling Timur (KTT). Bahkan Gondo meyakini produksi itu masih berpotensi besar. Berbagai upaya terus dilakukan, baik melalui pemboran sumur baru maupun hasil dari perawatan sumur atau well service produksi existing.
PEP Jambi sendiri mengelola wilayah kerja dengan luas area mencapai 5,751 km2. Dengan 13 struktur sumur tersebar di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
“Sampai Agustus ini tim operasi produksi PEP Jambi sudah melakukan 120 kali perawatan sumur dari target 240 kali program. Metode perawatan sumur diupayakan untuk menjaga agar produksi sumur tidak mengalami decline. Diantaranya, penggantian pompa sumur atau sucker rod, penggantian tubing maupun pembersihan berkala reservoir sumur,” ucap Gondo.
Tak hanya rutin perawatan sumur, Alip Triwanto selaku Jambi Petroleum Engineerusai Kick off Meeting vibroseis menyebutkan, untuk kali pertama di pertengahan Agustus PEP Jambi melakukan intervensi sumur atau sering disebut well intervention vibroseis di struktur Tempino berlokasi di Kelurahan Tempino Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
“Metode baru ini mekanismenya melakukan stimulasi sumur dengan getaran tanah menggunakan unit truck vibro. Bedanya vibroseis ini bisa mengintervensi sumur tanpa harus masuk ke dalam reservoir sumur,” kata Alip Triwanto.
Alip menambahkan diraih lebih maksimal merupakan kolaborasi tim antar anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Research dan Tecnology Center (RTC), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), EOR PT Pertamina EP Kantor Pusat dan PEP Jambi, bekerjasama dengan PT Elnusa akan melakukan vibroseis dengan sasaran sekitar 200an sumur Tempino.
“Diharapkan setelah dilakukan vibroseis selama 90 hari kerja kedepan dapat meningkatkan 10-20 persen produksi minyak semua sumur yang berada di struktur Tempino,” sebut Alip Triwanto .(Red/*)