Muarasabak, AP. – Agaknya kendaraan melebih Tonose, seenaknya lalu lalang tanpa menghiraukan akan keutuhan ruas jalan yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Tanjung Jabung Ti mur (Tabjabtim), membuat badan jalan di Sabak Barat, mengalami kerusakan sangat parah bahkan tak jarang menghambat pengguna jalan.
Semua ini terjadi akibat bebasnya kendaraan pengangkut hasil kebun melintas melebihi tonase, menyebabkan kerusakan jalan di bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung makin parah. Salim warga Talang Asai Kecamatan Sabak Barat mengeluhkan, rusaknya jalan bukan saja diwilayahnya, tapi hingga menuju portal jembatan Muarasabak.”Yang membuat kerusakan kendaraan pengangkut sawit yang melebihi tonase,” ujar Salim kemarin.
Dengan adanya portal pembatas tonase kendaraan, selain membuat ruas jalan awet, kerusakan yang terjadi juga dapat minimalisir.”Ini mengangkut sawit sampai melebihi tonase, apalagi sekarang mobil yang dari ram sawit itu muatannya sampai belasan ton,”katanya.
Diharapkannya, ada upaya dari Pemda untuk kembali menertibkan kendaraan pengangkut sawit yang melebihi tonase. “Kan portal sudah ada dibeberapa titik, tinggal pengefektifan petugas saja,” urainya.
Sementara, Supratik warga lainnya mengeluhkan kendaraan pengangkut sawit yang melintas melebihi tonase, sehingga ikut mempercepat kerusakan jalan di Tanjabtim.”Waktu ada portal kendaraan pengangkut sawit bawa muatan memang seukuran mobil pick up L300, tapi sekarang sudah melebihi tonase,” paparnya.
Diharapkannya, portal-portal untuk membatasi angkutan barang kembali diefektikan. Pasalnya keberadaan portal ikut menjaga ruas jalan dari kerusakan. Jika tidak ada penertiban tonase sudah dipastikan akan semakin banyak jalan di Tanjabtim yang rusak.”Jalan yang dibangun kan bukan hanya untuk angkutan barang, tapi warga umum juga berhak melintas,” jelasnya.
Dengan tidak efektifnya portal, maka perbaikan jalan yang dilakukan dirasa akan sia-sia. Pasalnya disatu sisi dilakukan perbaikan jalan, sementara diruas jalan lain kembali mengalami kerusakan.”Kami harap ada penertiban kendaraang pengangkut hasil perkebunan dan bahan bangunan lainnya,” tutup Supratik. fni