JAMBI, AP – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Burhanuddin Mahir mengaku tidak mengetahui pasti adanya rencana pembangunan megaproyek triliunan rupiah yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) di kawasan Merangin.
“Saya rasa itu (akan) menjadi prestasi luar biasa dengan membuat bendungan di daerah,” katanya seperti dilansir Ampar.id yang dipantau pada Selasa (1/9).
Hanya saja dia tak dapat merincikan secara detail soal pembangunan itu, karena menurutnya hingga saat ini tak ada koordinasi dari pihak Pemkab Merangin maupun Anggota DPR RI dari Komisi V.
“Jika itu benar, tentu akan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun DPRD di Provinsi Jambi. Kita melihat kewenanganlah, itu kewenangan siapa?nanti kalau ada kewenangan di DPRD Provinsi Jambi pasti kami akan proaktif, karena anggarannya ini sangat besar,” katanya.
Sementara itu penelusuran Aksipost dalam alamat website SimpulKPBU milik kementerian PURR memastikan adanya mega proyek tersebut. Bahkan, megaproyek ini sudah menyeruak ke permukaan. Dalam Deskripsinya, bendungan Merangin terletak di daerah Sungai Batanghari yang melintasi Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, khususnya di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Bendungan Merangin berfungsi bendungan multiguna yang berpotensi untuk sumber daya air baku (PDAM) sekitar 500 liter/detik, pasokan air irigasi untuk lahan pertanian seluas 12.000 ha, pengendali banjir sebesar 200 m3/detik dan potensi listrik 107,45 MW dan sebagai pariwisata. Penanggung Jawab Proyek Kerjasama adalah PUPR dan PLN dengan masa konsesi selama 30 tahun. Menelan biaya konstruksi Rp2.89 Triliun dan Biaya Investasi Rp4.1 Triliun.
Dibalik itu, pembangunan ini menimbul kecurigaaan masyarakat. Pembangunan diduga punya kepentingan politik yang kini jadi perbincangan hangat oleh masyarakat. Bila rencana itu terwujud, maka dipastikan menjadi satu-satunya proyek paling mahal di Provinsi Jambi.
Sebenarnya pencana pembangunan Bendungan Merangin oleh Pemerintah Pusat, di Desa Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin masuk babak final. Pembangunan bendungan ini dinilai mampu mengairi 12 ribu areal sawah warga tersebut, Hal tersebut tersirat pada rapat penyiapan readinees kriteria proyek KPBU bendungan Merangin di swiss bellhotel Jambi Rabu, 19 Februari lalu. Bupati Al Haris, ketika menghadiri rapat tersebut, pembangunan bendungan ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi pemerintah Kabupaten Merangin karena sejalan dengan visi misi Kabupaten Merangin yaitu merangin mantap unggul bidang pertanian dan pariwisata.
“Kami di Daerah akan membentuk tim, tugasnya bagaimana nantinya tim ini memastikan bahwa satu meter tanah pun tidak mempunyai masalah dan memastikan lokasi tersebut siap dibangun bendungan tersebut, dokumen seperti RT RW, amdal dan sebagianya akan kita persiapakan nantinya,sehingga mega proyek yang dibangun Pemerintah ini berjalan dengan baik,” ucap Bupati.
Keberadaan bendungan ini lanjut Bupati, diharapkan mendukung pengembangan komoditi tanaman pangan pada 4 dari 7 Kecamatan yang menjadi lumbung padi di Kabupaten Merangin, Camat, Kepala Desa dan semua elemen masyarakat, wajib mendukung pembangunan bendungan raksasa dengan luas 801,13 hektar ini karena banyak manfaatnya.
Selain untuk mengairi sawah dan pembangkit listrik yang berdaya 75 sampai 120 mega watt , bendungan raksasa ini juga berpotensi menjadi objek wisata Nasional yang satu-satunya terdapat di Provinsi Jambi.
“Terima kasih kepada Kementrian PU, pak Gubernur bahwa proyek sebesar ini di letakkan di Kabupaten Merangin,” tambahnya.
Sementara itu direktur pelaksana pembiayaan infrastruktur sumberdaya air Arvi Argyantoro mengatakan, bendungan raksasa ini sudah di putuskan bangunannya di Kabupaten Merangin sejak tahun 2017 sudah dilakukan studi, karena fugsi bendungan ini untuk mengurangi banjir dan bisa juga mengairi sawah.
“Saat ini kita dalam proses kerja sama Pemerintah dan badan usaha,ada beberapa proses yang akan kita lalui,dan kita akan merencanakan pembangunan pada tahun 2022 nanti,” tutup Arvi Argyanto. (Red/IJ)