Jakarta, AP – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Medco E&P Natuna Ltd. berhasil merealisasi tambahan program pengeboran dua sumur pengembangan di Lapangan Kerisi pada Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B. Dan, mendapatkan hasil lebih besar dari harapan awal.
Lapangan Kerisi merupakan salah satu lapangan migas berada di Blok B Laut Natuna Selatan, tepatnya di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Pertama kali diproduksikan pada Desember 2007 yang sebelumnya wilayah tersebut dioperasikan oleh Conoco Phillips Indonesia, kemudian diakuisisi dan dioperasikan oleh Medco E&P Natuna Ltd sejak mulai 2016.
Keberhasilan ini sesuatu yang membanggakan dari usaha keras dan inovasi dilakukan untuk meningkatkan produksi dan liftingmigas nasional ditengah pandemi COVID-19 dan harga minyak rendah.
“Kami gembira dan memberi apresiasi tinggi kepada Medco E&P Natuna Ltd yang telah berhasil merealisasi tambahan kegiatan pengeboran 2 sumur pengembangan ini, dan terlebih memberikan hasil yang lebih baik dari harapan awal. Hal ini sangat berarti dalam usaha memenuhi target lifting migas nasional 2020,” kata Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih, Jumat (4/9).
Menurut dia kegiatan pengeboran dilakukan dengan sidetrack pada sumur yang produksinya telah menurun, yaitu KA-08 dan KA-09 di minyak dan gas dari Lapangan Kerisi tersebut. Kemudian, dialirkan melalui pipa ke fasilitas Belanak. Setelah sidetrack, Sumur KA-09 mulai berproduksi pada 29 Juli, dengan laju alir sebesar 20 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara sumur KA-08 mulai berproduksi pada 9 Agustus dengan laju alir sebesar 5.000 barel minyak per hari (bopd).
“Pencapaian ini jauh melebihi target awal yaitu sebesar 8 mmscfd untuk sumur KA-09ST1 dan 560 bopd untuk sumur KA-08ST1. Hal ini kembali menunjukkan bahwa di kawasan itu masih bagus,” kata Susana.
Berkaca pada keberhasilan ini, Susana minta agar Kontraktor Kontrak KerjaSama (KKKS) lain juga segera melakukan aktivitas operasi produksi sesuai dengan target yang telah disepakatibersama SKK Migas.
“Jika KKKS lainnya berkomitmen dengan targetnya masing-masing, kami optimis lifting migas nasional akan tercapai,” kata Susana. (Red/*).