TEBO,AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo dan sejumlah pihak terkait telah menyepakati melarang SPBU di wilayah Tebo untuk melayani pengisian bahan bakar yang dilakukan kendaraan dengan tangki modifikasi.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Tebo Supriyanto melalui Kepala bidang pengelolaan pasar Edi Sofian Senin (5/10) mengatakan, rapat bersama pihak Kepolisian, serta pihak terkait dan operator SPBU menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Diantaranya adalah SPBU tidak boleh melayani kendaraan milik pelansir BBM dengan modifikasi tangki.Selanjutnya mobil pelansir tidak boleh parkir diarea SPBU siang dan malam hari sehingga kendaraan umum tidak terhalang lagi untuk mengisi BBM.
Kemudian, pengisian BBM dibatasi, untuk roda 2 maksimal pengisian 10 liter, kendaraan roda 4 maksimal 60 liter dan kendaraan roda 8 maksimal 120 liter.
Namun ada pengecualian bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).Mereka dibolehkan maksimal 10 liter.“Dengan catatan harus mendapat surat resmi dari Disperindag Tebo,” kata Edi.
Surat yang dikeluarkan oleh pihak Disperindag Tebo lanjutnya, hanya berlaku untuk 1 tahun.Surat ini akan di teruskan oleh camat setempat yang kemudian mengeluarkan surat kepada pembeli jika pembelian BBM dilakukan setiap hari.
“Jika kesepakatan dilanggar maka Pemkab Tebo akan menyurati pihak Pertamina, untuk langkah berikutnya sanksi akan dikeluarkan secara bertahap sesuai hasil kesepakatan dalam rapat,”tegas Edi.
Selain itu, dalam surat rekomendasi kesepakatan pertama, Pemkab Tebo menitipkan satu unit kamera di SPBU Tebing Tinggi dan SPBU KM 2 Jalan Lintas Tebo sebagai pengawasan agar dapat diketahui Polres, Polsek, Pol PP, Disperindag.
Sedangkan untuk SPBU lain seperti Rimbo Bujang dan Sungai Bengkal, menurut Edi Sofian, sudah sesuai aturan tidak pernah terjadi antrian panjang atau pelansir mengunakan tanki modifikasi,” katanya. (Ardi)