Batanghari,AP- Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir mengakibatkan 30 hektar sawah masyarakat Desa Bajubang Laut Kecamatan Muara Bulian terendam Banjir.
Luapan air sungai masuk ke areal sawah petani menambah ketinggian air mencapai satu meter. Akibat faktor alam itu membuat petani padi merugi karena mengalami gagal panen pada tahun 2020 ini.
Usia padi saat ini rata rata berusia 2 bulan 10 hari dan terlihat mulai menguning. Dari luas areal tanam seluas 35 hektar di Desa Bajubang Laut, diperkirakan hanya 5 hektar yang berpotensi selamat.
” Luas sawah diperkirakan 35 hektar. Yang terendam Banjir diperkirakan seluas 30 hektar. Klu air tidak mengalami kenaikan 5 hektar akan selamat,” Ujar Zainir Haviz Ketua kelompok tani Suko Maju.
Dirinya menambahkan atas kejadian itu petani padi di Desa Bajubang Laut mengalami kerugian diperkirakan Rp 210 Juta.
“untuk hasil panen satu hektar diperkirakan 6 ton, klu di hitung sekitar 7 juta /hektarnya.”Sebutnya
Atas nama ketua kelompok tani, Zainir Haviz berharap pemerintah daerah turun tangan untuk memberikan bantuan atas masalah yang menimpa petani di Desa Bajubang Laut.
“Sekarang harapan petani untuk panen padi sudah pupus, hanya harapan kepedulian pemerintah atas hal ini,” Ungkapnya.
Ketika ditanya hitungan jadwal penyemaian hingga penanaman, ketua kelompok tani itu berujar, panen padi kali ini mengalami keterlambatan atas lambatnya bantuan suplai benih dari pemerintah.
” Biasanya bulan Juni petani sudah mulai tanam, dan bulan Oktober sudah masuk masa panen. Tahun ini kita mengalami keterlamabatan karena sulitnya mendapatkan benih padi.”Tutupnya.(Sup)