JAMBI, AP – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi membantah informasi bahwa ada perwira polisi yang diamankan saat demonstrasi di kantor DPRD Provinsi Jambi, Selasa (20/10).
Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi Kuswahyudi Tresnadi mengatakan dalam video yang beredar di media sosial oknum yang mengenakan alamater berwarna hijau yang diamankan bukanlah anggota polisi. Namun itu memang salah satu mahasiswa yang membuat kericuhan saat demonstrasi.
“Bukan dari aparat kepolisian yang adu jotos, melainkan salah satu mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Jambi yang kami amankan karena dia melawan, dan saat ini yang bersangkutan sudah kita bawa ke Polda Jambi guna diperiksa lebih lanjut,” kata Kuswahyudi, Rabu (21/10).
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah pria yang berpakaian preman mengamankan sesorang yang mengenakan almamater hijau. Setelahnya, terlihat sejumlah polisi yang melakukan pemukulan terhadap orang itu.
Kejadian itu kemudian membuat pria yang berpakaian preman marah dan terdengar teriakan, “Itu perwira aku tu. Brimob dio tu” seperti yang terdengar dala video.
Menurut Kuswahyudi, itu hanya kesalahpahaman. Dan saat ini pihaknya masih menyelidiki kejadian dalam kejadian dalam video itu. “Tapi yang kita amankan itu mahasiswa. Informasinya seperti itu,” kata Kuswahyudi.
“Itu diamankan kan mau dipukulin jadi kita amankan sampai sekarang. Dari massa (oknum yang diamankan),” kata Kuswahyudi.
Ditambahkan Kuswahyudi, polisi sudah menahan 28 orang yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar untuk diperiksa lebih lanjut. Dalam aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provnsi Jambi itu kericuhan antar demonstan dengan polisi berlangsung hingga malam hari dan buntut aksi tersebut satu unit sepeda motor dinas polisi dibakar massa di depan Universitas Jambi di kawasan Telanaipura.
Sebelumnya, Kepolisian RI juga membantah bahwa ada anggotanya yang menyamar sebagai mahasiswa dan kemudian dipukuli oleh sesama rekannya dalam demo UU Cipta Kerja di Jambi.
Aksi tersebut ramai dibicarakan pasca videonya beredar luas di media sosial. “Terkait video viral di media sosial yang mengatakan bahwa PA Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel sabhara adalah tidak benar,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono.
Awi menegaskan jika yang ditangkap menggunakan jaket almamater berwarna hijau itu benar seorang mahasiswa. Saat ini, mahasiswa tersebut telah dibawa oleh PA Intel Brimob.
Menurut Awi, peristiwa yang sebenarnya terjadi ialah ketika anggota yang menggunakan baju preman tengah berusaha mengamankan mahasiswa tersebut saat akan dipukul oleh personel sabhara.
“Makanya ada salah paham sedikit di lapangan. Tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob,” ucap Awi dilansir tempo.co.
Ia pun menyayangkan sikap masyarakat yang menyebarkan video tersebut dan menuliskan narasi bermacam-macam.
“Padahal mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis melawan petugas,” kata Awi. (Red)