SEORANG pengrajin perabotan rumah tangga berbahan alumunium di Kota Jambi, Edinson tetap bertahan menjaga pasar perkakas buatannya di tengah serbuan produk buatan pabrikan besar.
“Barang perabotan dari bahan alumunium ini masih diandalkan oleh masyarakat, kami mencoba terus mempertahankan pasar yang ada serta mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dari produk ini,” kata Edinson ketika ditemui di bengkel kerjanya di Jalan Sultan Agung Blok B Kota Jambi tepat di seberang Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Kamis (22/10).
Di bengkel yang merangkap toko penjualan produknya, pengrajin itu memproduksi berbagai macam peralatan rumah tangga berbahan dasar alumunium oven kue tradisional, loyang, cetakan kue, solet, kaleng kerupuk, stoples mini, dendang dan serta berbagai macam cetakan untuk penganan lainnya.
Ia mengaku bisa bertahan karena produknya masih dibutuhkan oleh masyarakat di Jambi. Hal itu pula membuatnya tetap bisa bertahan, termasuk dalam beberapa kondisi krisis ekonomi, termasuk pada saat pandemi COVID-19.
Kendati serbuan produk yang dibuat pabrik atau pabrikan, namun menurut dia produknya memiliki keunggulan yang dibutuhkan oleh konsumennya. Tak hanya memproduksi, di bengkelnya ia juga melayani perbaikan perabotan yang masih diupayakan diperbaiki.
Ia mengaku merintis usaha tersebut sejak tahun 1975 sampai sekarang dengan ditemani oleh salah satu pekerjanya Ismed (45). Setiap hari ia produksi dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB, enam hari dalam sepekan.
Bahan bahan baku alumunium langsung pesan dari gudang kebetulan juga sudah punya langganan dan sejauh ini tidak ada kendala. Harga bahan baku alumunium bervariasi sesuai dengan ketebalannya Bahan alumunium yang tipis dikisaran harga Rp75.000 per kepingnya dan sedangkan yang tebal bisa sampai harga Rp500 ribu per kepingya.
Bahan baku itu juga menentukan penetapan harga jual produk perabotan berbahan alumunium yang dibuatnya.
“Harga perabotan bervariasi, disesuaikan dengan bahan, kerumitan dan tentu ukurannya. Harganya sudah ada standardnya, dan konsumen sudah tahu,” kata pria yang akrab disapa Edi tersebut.
Saat ini perabotan alumunium buatannya sudah dipasarkan selain di tokonya dan di sejumlah tempat di Kota Jambi, juga melayani pesanan dari berbagai daerah lainnya di Jambi. “Ya pesanan ada dari luar daerah,” katanya (Red)