JAMBI, AP – Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi menyatakan sebanyak 40 orang pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 sehingga total pasien sembuh sebanyak 419 orang.
“Pemerintah pusat hari ini mengumumkan 40 pasien COVID-19 asal Jambi dinyatakan sembuh,” kata Johansyah, Kamis (22/10).
Johansyah selaku Juru Bicara Gugus Tugas Provinsi Jambi terus mengimbau masyarakat tetap jaga kesehatan selalu cuci tangan dan wajib menggunakan masker jika harus ke luar rumah. Sebanyak 40 pasien sembuh tersebut 16 orang asal Kabupaten Muarojambi, 10 orang asal Kota Jambi, enam orang asal Kabupaten Kerinci, empat orang asal Kabupaten Sarolangun dan empat orang asal Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Selain tambahan pasien sembuh, juga ada penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 19 orang, sehingga total kasus positif sebanyak 1.068.
Tambahan pasien terkonfirmasi tersebut 10 orang asal Kota Jambi, empat orang asal Kabupaten Batanghari, tiga orang asal Kabupaten Tebo dan dua orang asal Kabupaten Sarolangun.
Sebanyak 19 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif ini ada yang memiliki riwayat kontak erat/terpapar dari pasien yang terlebih dahulu dinyatakan positif. Selain itu ada juga hasil screening RDT reaktif dan riwayat perjalanan luar daerah.
Selanjutnya, demi mengawasi perkembangan pandemi secara nasional, pemerintah memberikan pemeringkatan kepada masing-masing provinsi dalam hal penanganan Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional atau #SatgasCovid19 membedah perkembangan penanganan di 34 provinsi. Masing-masing provinsi diberikan peringkat berdasarkan perkembangan kasus positif, sembuh, dan meninggal dalam 2 pekan ke belakang.
“Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan di seluruh provinsi, apakah cukup stabil baik, stabil kurang baik, terus meningkat atau terus mengalami penurunan,” ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dilansir CNN.
Wiku juga mengatakan pemeringkatan masing-masing provinsi dibedakan berdasarkan grafik warna. Hijau muda adalah provinsi dengan peringkat stabil baik. Warna merah muda menunjukkan provinsi yang stabil kurang baik.
Hijau tua untuk provinsi dengan perkembangan signifikan ke arah yang lebih baik, sementara merah tua untuk menandai provinsi yang signifikan ke arah kurang baik. Semakin tinggi angka kasus positif dan meninggal, semakin tinggi peringkat artinya pekembangannya kurang baik. Sedangkan untuk kasus sembuh, semakin tinggi peringkat maka perkembangannya semakin baik.
“Dalam memaparkan peringkat itu, dibagi berdasarkan wilayah per kepulauan,” katanya.
Wiku menuturkan, kasus positif mingguan dilihat pada tanggal 4, 11, dan 18 Oktober 2020. Ia memaparkan mulai dari provinsi-provinsi di pulau Sumatera.
Sumatera Utara dan Sumatera Selatan memiliki perkembangan kasus positif yang cukup baik. Di Sumatera Utara, peringkat kasus positif turun dari peringkat 18 menjadi 21. Sumatera Selatan, turun dari peringkat 20 menjadi 25.
“Namun terdapat provinsi dengan perkembangan signifikan ke arah yang kurang baik. Yaitu Sumatera Barat dan Riau,” tambah Wiku.
Untuk kasus positif, Sumatera Barat naik signifikan dari peringkat 24 menjadi peringkat 1. Riau yang sempat turun dari peringkat 2 ke peringkat 29, lalu naik lagi menjadi peringkat 3.
“Dilihat dari kasus sembuhnya, ada 3 provinsi yang menjadi sorotan yaitu Sumatera Utara dari peringkat 3 menjadi 31, Riau dari peringkat 2 menjadi 33 dan Sumatera Selatan dari peringkat 4 menjadi 29.” tambah Wiku.
Kasus meninggal di Sumatera memiliki perkembangan yang bervariasi. Kepulauan Riau mengalami perkembangan kurang baik dengan peringkat yang naik dari 15 menjadi 9. Sumatera Selatan mencatatkan perkembangan signifikan kurang baik, dari peringkat 24 turun menjadi peringkat 4.
“Apresiasi kami berikan pada provinsi Sumatera Utara (20 ke 30), Sumatera Barat (3 ke 31) dan Jambi (9 ke 29) yang berhasil terus menjaga wilayahnya pada peringkat stabil baik,” ujar Wiku.
Selanjutnya, Wiku membedah kondisi penanganan Covid-19 di Pulau Jawa dan sekitarnya yang terdiri dari provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wilayah-wilayah tersebut secara rata-rata mengalami perkembangan signifikan ke arah yang baik untuk kasus positif mingguan. Jawa Barat berhasil menekan kasus positif dari peringkat 34 sempat naik menjadi 2, kemudian kembali ke peringkat 33. Sedangkan Bali, turun dari peringkat 9 menjadi 30.
“DKI Jakarta stabil baik. Artinya dapat menekan angka kasusnya sehingga berada di peringkat bawah yakni dari peringkat 23 menjadi peringkat 34,” kata Wiku.
Meski demikian, ada provinsi yang mengalami perkembangan stabil kurang baik yaitu Jawa Tengah, dari peringkat 11 sempat naik menjadi peringkat 1 dan menjadi peringkat 6. NTB juga mengalami perkembangan signifikan kurang baik yaitu dari peringkat 16 menjadi 5.
“Untuk kasus sembuh di Pulau Jawa dan sekitarnya cenderung stabil dan meningkat. Ada 4 provinsi yang signifikan ke arah yang lebih baik yaitu Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.” tambah Wiku.
Sementara itu, kasus meninggal di pulau Jawa cenderung mengalami perbaikan. NTB dan Bali cukup stabil dan baik, Jawa Timur dan Jawa Barat yang sebelumnya berada di 10 besar berhasil menekan peringkatnya menjadi di bawah 30.
“Namun perhatian perlu diberikan pada Jawa Tengah dan Banten yang mengalami perubahan signifikan ke arah yang kurang baik. Jawa Tengah sempat di peringkat 34 menjadi peringkat 1 kasus meninggal. Banten dari peringkat 32 melonjak peringkat ke 3,” ujarnya.
Pada wilayah pulau Kalimantan dan Sulawesi, secara umum kasus positif mingguan mengalami perkembangan kurang baik. Wilayah ini terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah selalu berada di 20 besar provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak dalam 3 pekan terakhir. Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara juga perkembangannya kurang baik. Sulawesi Utara peringkatnya dari 31 menjadi 2 dan Kalimantan Utara dari 25 menjadi 7.
Untuk kasus sembuh di wilayah tersebut, Kalimantan Utara mengalami perkembangan yang kurang baik karena peringkatnya turun dari 7 menjadi peringkat 24. Sulawesi Selatan yang awalnya berada di peringkat 15 sempat naik menajdi peringkat 1 dan menurun drastis 34 pada pekan ini.
Pada kasus meninggal, Sulawesi Selatan mengalami perkembangan yang kurang baik. Peringkatnya naik dari 26 menjadi peringkat 8. Apresiasi diberikan pada Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat dapat menekan kasus meninggal dalam 3 pekan terakhir.
“Kendati demikian apresiasi kesembuhan diberikan pada Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat yang berhasil menjaga provinsinya stabil.” ujar Wiku.
Terakhir, pada wilayah Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Untuk Gorontalo, Papua, dan Papua Barat mengalami perubahan signifikan kasus positif ke arah yang lebih baik karena berhasil menekan angka kasus sehingga berada di peringkat dibawah 20. Hanya saja, Maluku Utara peringkatnya naik drastis dari 21 menjadi 8.
Untuk kasus sembuh, apresiasi diberikan pada Papua Barat karena berhasil menaikkan peringkatnya dari 22 menjadi 2 pada pekan ini. Untuk kasus meninggal, Papua dan Papua Barat berhasil menekan kasus meninggal dalam 3 pekan terakhir berada di peringkat 20.
“Kepada seluruh provinsi yang berada pada peringkat yang kurang baik untuk kasus positif, sembuh dan meninggal, mohon betul-betul ditingkatkan fasilitas pelayanan kesehatan, tangani kasus sedari dini sehingga menurunkan risiko kematian dan meningkatkan kesembuhannya. Provinsi yang berhasil meningkatkan penanganannya mohon ditingkatkan lagi, agar tidak ada lagi kasus baru,” imbau Wiku. (*)