KERINCI, AP – Warga Desa Semerap Kecamatan Danau Kerinci dan Desa Muak Kecamatan Bukit Kerman sepakat berdamai setelah adanya pertemuan antar tokoh adat dan tokoh desa dari kedua desa tersebut.
Warga dua desa ini beberapa waktu lalu terlibat bentrok yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Pertemuan antar tokoh desa itu dilakukan di rumah dinas Wakil Bupati Kerinci, Ami Taher, Kamis (29/10) malam lalu. Kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai yang disaksikan Ami Taher, Kapolres Kerinci, Danramil, Penjabat Sekda, serta Kabag Hukum Setda Kabupaten Kerinci. “Kedua desa sudah sepakat untuk berdamai,” ujar Wabup Ami Taher.
Sementara itu, Penjabat Sekda Kerinci Asraf mengatakan, ada tujuh poin kesepakatan damai yang ditandatangani kedua belah pihak.
Pertama, kedua desa yang terlibat bentrok sepakat mengadakan perdamaian terkait dengan permasalahan sengketa lahan di Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman dalam ulayat adat Depati Rencong Telang.
Kedua, mereka sepakat menyerahkan penyelesaian permasalahan sengketa lahan anak jantan anak betino masyarakat para peladang lima desa Depati Mudo Semerap dan anak jantan anak betino Rio Genti Marajo Muak yang merupakan Ulayat adat Depati Rencong Telang.
Ketiga, Depati Rencong Telang bersedia menyelesaikan permasalahan sangketa lahan kedua desa secara hukum adat yang berlaku dalam ulayat adat Depati Rencong Telang.
Keempat, kedua desa juga sepakat mentaati sistem peradilan adat yang dibuat oleh Depati Rencong Talang dalam langkah penyelesaian masalah. Dengan mengedepankan azas kekeluargaan dan kekerabatan antara dua desa, yang dalam adat menyebutkan bahwa dalam kesejarahan dan kesatuan hukum kedua desa masih serumpun bak serai, seinduk bak ayam, di bawah payung panji adat Depati Rencong Talang.
Kelima, segala bentuk keputusan yang dikeluarkan oleh kedua desa batal demi hukum dan tidak berlaku lagi. Keenam, untuk penyelesaian di lapangan, Depati Rencong Telang akan berkoordinasi dengan pihak keamanan dan Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam bentuk pendampingan penyelesaian.
Ketujuh, kedua belah pihak juga sepakat menjaga keamanan dan ketertiban agar tetap kondusif dan perbuatan kriminal diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kedua pemerintah desa dan lembaga kerapatan adat sudah menandatangani perjanjian damai, dan mereka siap menjaga Kamtibmas agar tetap kondusif,” kata Asraf. (Hendra/Gandi)