JAMBI, AP – Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari Peter Batubara mengatakan Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara pada 10 November 2020.
“Ada enam calon penerima gelar pahlawan nasional 2020, Insya Allah tidak ada perubahan,” katanya, Minggu (8/11).
Keenam calon penerima gelar pahlawan nasional tersebut, yakni Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Mahcmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat. Jika dua nama tersebut dianugerahi gelar pahlawan nasional, itu akan menjadi yang pertama bagi Maluku Utara dan Papua Barat karena belum memiliki pahlawan nasional.
Selanjutnya, Jenderal Polisi Purnawirawan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan Kapolri pertama dari domisili DKI Jakarta. Calon keempat penerima gelar pahlawan nasional pada 10 November ialah Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara.
“Beliau juga tokoh pergerakan dan pernah menjadi Menteri Penerangan era Presiden Soekarno,” katanya.
Yang kelima, yakni Mr Sutan Mohammad Amin Nasution yang berasal dari Sumatera Utara. Tokoh Kelahiran 22 Februari 1904 tersebut juga akan menerima gelar pahlawan nasional dari pemerintah pada 10 November 2020.
Terakhir, sosok yang akan menerima gelar pahlawan nasional berasal dari Provinsi Jambi, yakni Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi.
“Itu enam nama calon penerima gelar pahlawan nasional yang akan disampaikan langsung oleh Presiden di Istana Negara pada 10 November setelah upacara ziarah nasional,” kata dia.
Ia menegaskan bila tidak ada perubahan, keenam nama tersebut resmi menyandang gelar pahlawan nasional. Semua tokoh juga telah melalui proses, baik di Kementerian Sosial maupun Dewan Gelar untuk bisa menyandang gelar sebagai pahlawan nasional.
Dia juga mengatakan bahwa perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hendaknya dimaknai sepanjang masa oleh masyarakat dan bukan hanya pada saat momentum 10 November saja.
“Sesuai tema Hari Pahlawan 2020 yakni Pahlawananku Sepanjang Masa, menandakan Hari Pahlawan tidak diingat setiap 10 November saja, namun lebih dari itu perjuangan dan pengorbanan para pahlawan perlu terus dikenang sepanjang masa,” katanya.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI Edi Suharto mengatakan jika tidak ada perubahan maka enam tokoh tersebut akan menambah deretan nama-nama pahlawan di Indonesia.
“Insya Allah ada enam yang akan dikeluarkan Keppresnya. Saya mendapat informasi Keppresnya sudah ditandatangani Presiden,” ujar dia. (Red)