DALAM prosesi pelaksanaan Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) serentak tahun 2020, Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (Kopipede) Provinsi Jambi menyatakan bahwa Jambi membutuhkan pemimpin yang patuh atau takut terhadap Tuhannya.
“Jambi membutuhkan pemimpin yang takut terhadap Tuhannya, kenapa? karena jika pemimpinnya tidak takut terhadap Tuhannya maka ia akan berbuat sewenang wenang,” kata Ketua Kopipede Provinsi Jambi Mochammad Farisi, Minggu (8/11).
Dijelaskan Farisi, untuk masyarakat Jambi saat ini membutuhkan pemimpin yang takut terhadap Tuhannya atau Allah SWT. Jika seorang pemimpin tidak takut terhadap Tuhannya, maka ia akan berbuat sewenang wenang. Begitu pula dalam pemerintahan, jika pemimpin dalam hal ini kepala daerah tidak takut terhadap hukum, etika dan Tuhannya, maka pemerintahan yang dipimpin tidak akan berjalan dengan baik.
Selanjutnya, pemimpin yang dibutuhkan masyarakat yakni pemimpin yang kreatif, inovatif akuntabel dan memiliki kredibilitas tinggi. Karena dalam pemerintahan Provinsi Jambi memiliki pengalaman kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada periode kepemimpinan gubernur sebelumnya.
Selain itu, menurut Farisi, dalam proses pemilihan kepala daerah, memilih pemimpin bukan sekedar hak, akan tetapi sebuah kebutuhan.
“Memilih pemimpin itu bukan hak, tapi kebutuhan, kenapa? karena kita, khususnya masyarakat Jambi saat ini membutuhkan seorang pemimpin,” kata Mochammad Farisi.
Pola pikir masyarakat terhadap pemilihan kepala daerah (Pilkada) harus di ubah. Dimana Pilkada itu bukan sekedar proses pemilihan kepala daerah semata, yang mana masyarakat dalam hal ini yang memiliki hak suara sekedar menyalurkan hak pilihnya.
Akan tetapi, yang harus di tanamkan dalam pola pikir masyarakat yakni masyarakat, khususnya masyarakat Jambi membutuhkan seorang pemimpin. Jika masyarakat membutuhkan pemimpin, maka masyarakat akan lebih selektif dan lebih kritis dalam mengamati dan menentukan pilihan.
Debat antar kandidat, baik itu antar calon gubernur dan wakil gubernur maupun antar calon bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi salah satu sarana bagi masyarakat untuk melihat calon kepala daerah yang kreatif, inovatif, akuntabel dan memiliki kredibilitas tinggi.
Melalui debat antar kandidat tersebut, masyarakat dapat menilik, mana calon kepala daerah yang memiliki visi misi terbaik dalam rencana pembangunan di Jambi. Serta dapat melihat mana calon kepala daerah yang memiliki karakter pemimpin yang dibutuhkan oleh Jambi.
“Masyarakat di imbau untuk dapat menyaksikan dengan seksama jalannya debat antarkandidat, baik itu calon gubernur dan wakil gubernur maupun debat antar calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota,” kata Mochammad Farisi. (Red)