GUBERNUR Riau Syamsuar telah menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang penetapan lokasi Jalan Tol Trans Sumatera untuk ruas Tol Rengat-Jambi.
Asisten II Setdaprov Riau, Evarefita mengatakan SK Penetapan Lokasi (Penlok) untuk Jalan Tol Rengat-Jambi sudah diteken oleh Gubernur Riau pada pekan lalu.
“Dengan begitu tak lama lagi proses pembangunan konstruksi jalan tol itu segera dimulai,” ujarnya, Selasa (10/11).
Ia mengatakan pihaknya segera menyerahkan SK tersebut kepada tim penilaian (appraisal) yang terdiri dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan unsur terkait lainnya untuk melakukan tahapan pembebasan lahan untuk jalan tol tersebut.
“Kalau sudah pengadaan lahan, bisa langsung dilakukan pembangunan konstruksi jalan tol Rengat-Jambi,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan konstruksi jalan tol tidak harus menunggu proses ganti rugi lahan selesai seluruhnya, melainkan secara bertahap pada bidang lahan yang sudah selesai pengurusannya. Jalan Tol Rengat-Jambi direncanakan akan melalui dua wilayah administrasi di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil).
Berdasarkan konsultasi publik tentang rencana pembangunan jalan tol tersebut, lanjutnya, belum ada masalah yang muncul.
“Sampai saat ini belum ada masalah yang muncul dipermukaan hasil dari konsultasi publik di Kabupaten Inhu dan Inhil. Karena saat dilakukan konsultasi publik respon masyarakat cukup bagus, dan secara umum masyarakat sangat mendukung pembangunan proyek strategis nasional ini,” katanya.
Tol Rengat-Jambi yang dibangun sepanjang 190 Km dengan penanggung jawab proyeknya PT Hutama Karya dengan skema pendanaan penugasan BUMN. Investasi yang dibutuhkan untuk jalan tol itu mencapai Rp25,36 triliun. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap penyiapan dan ditargetkan mulai operasi pada 2023.
Ruas tol tersebut direncanakan akan dihubungkan dengan trase Tol Rengat-Pekanbaru, yang akan dibangun sepanjang 175 Km, dengan investasi total Rp24,824 triliun. Proyek ini sedang dalam tahap penyiapan, dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2021. Penanggung jawab proyek adalah PT Hutama Karya dengan skema pendanaan yang sama. (Red)