TANJAB TIMUR, AP – Badan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tanjungjabung Timur (Tanjab Timur) menangkap seorang pria yang diduga menjadi pengedar Narkotika jenis sabu di Kabupaten Tanjab Timur.
Pelaku adalah Indra Japri (37) warga Lorong Maut, RT 05, Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dia ditangkap jajaran BNNK Tanjab Timur di kediamannya pada Senin 9 November 2020 lalu.
Pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini diduga memiliki sambilan berjualan sabu-sabu. Saat penangkapan di kediamannya, petugas BNNK Tanjab Timur menemukan barang bukti sabu sebanyak 10 paket kecil saat rumahnnya digeledah.
“Sebanyak 10 paket. Menurut keterangan dari tersangka, paket paket ini akan diedarkan kepada orang lain,” kata Kasi Pemberantasan BNNK Tanjab Timur, AKP Gunawan saat menggelar jumpa pers di Kantor BNNK Tanjab Timur, Selasa (17/11).
Selain sabu, petugas menyita satu buah plastik klip bening kosong, satu buah kotak rokok, satu buah sendok takar yang terbuat dari pipet plastik. Kemudian uang tunai sebesar Rp 250 ribu dan satu buah handphone android.
Dilanjukan Gunawan, tersangka Indra mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari pelaku berinisial G yang saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh BNNK Tanjab Timur. G yang tinggal satu RT dengan tersangka Indra ini mengutus anak buahnya berinisial A untuk mengantarkan sabu kepada tersangka Indra.
Berdasarkan keterangan dari tersangka, barang bukti narkoba diduga kuat berasal dari jaringan Lapas Tembilahan.
BNNK Tanjab Timur hingga kini masih mendalami dugaan pengendali peredaran narkoba dari jaringan lapas di wilayah Tembilahan tersebut. “Jadi untuk sementara ini dari keterangan TSK, berhubungan dengan ini barang bukti didapatkan dari Lapas. Kebetulan lapas yang berada di luar Provinsi Jambi, yakni di Tembilahan,” jelas AKP Gunawan.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka Indra dijerat dengan pasal 114 ayat 1 dan pasal 112 ayat 1 Undang undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara selama 20 tahun. (Hifni)