“Perwakilan Buruh Datangi Polres Tanjabbar”
Kualatungkal, AP – Sekitar 1.200 buruh bongkar muat barang di dermaga Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), terancam kehilangan pekerjaan. Ini menyusul kencangnya isu bahwa dermaga Serdang Jaya dibawa bendera PT. Jasmine itu bakal ditutup.
Mencuatnya penutupan dermaga yang selama ini tempat sandaran kapal pembawa barang berdampak negatif bagi para buruh yang selama ini mencari nafkah keluarganya. Sepekan terakhir, para buruh praktis tidak bekerja karena macetnya aktifitas bongkar muat barang.
Asap dapur tidak mengepul membuat puluhan perwakilan para buruh mendatangi Polres Tanjung Jabung Barat. Mereka mendesak agar dermaga di Serdang Jaya aktifitasnya tidak dihentikan yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan orang banyak.
“Jika Dermaga ditutup bagaimana nasib kami. Apakah pemerintah mau mebiayai dan memberi pekerjaan kepada kami, sementara untuk menghidupkan anak istri di rumah, penghasilan kami hanya dari bongkar muat,” ungkap Syamsul salah satu koordinator Buruh saat mendatangi Polres Tanjabbar, Senin (24/10).
Syamsul bersama buruh lainnya mempertanyakan alasan penutupan perusahaan bongkar muat di Serdang mau ditutup pasca penangkapan ganja beberapa waktu lalu. Kata dia, apa kaitannya dengan kegiatan buruh bongkar muat.
“Penangkapan ganja di Desa Pematang Lumut. Lantas apa hubungannya dengan tempat kami bekerja,” kata Syamsul.
Dari pengakuan Syamsul, saat melakukan kegiatan bongkar muat dari kapal tak satupun barang luput dari pemeriksaan petugas seperti Bea Cukai maupun pihak kepolisian.
“Barang yang kita bongkar seperti tali jaring, drum, karung, makanan ringan (snack), toples, hadware, dan alat-alat dapur,” bebernya.
Pengakuan serupa juga diutarakan buruh lainnya, Mukhlisin. Berkembangnya informasi dermaga bongkar muat ditutup sangat meresahkan.
“Ribuan anggota kami ini buruh semua. Kami minta tolong dioperasikan jika tidak kami akan bawa semua anggota-anggota kami demo,” tuturnya.
Kedatangan puluhan perwakilan buruh ke Polres Tanjabbar, disambut Wakapolres, Kapolsek Betara dan Kasat intel. Wakapolres Tanjabbar, Kompol Ilyan Chandra, S.IP berjanji akan menyampaikan keluhan para buruh kepada Kapolres Tanjabbar yang tidak ada dalam pertemuan tersebut karena sedang dinas luar.
“Isu penutupan sudah lama. Kemungkinan ada orang-orang yang ingin mencoreng nama Tanjabbar. Bapak Kapolda dan Wakalpolda kan angsung mengecek, dan sampai sekarang tidak ada barang haram dan illegal masuk. Besok ada pertemuan tingkat provinsi Jambi yang dihadiri Bapak Gubernur membahas masalah ini,” kata Wakapolres.
Kepala Desa Serdang Ismail Hanafi menyayangkan jika aktifitas bongkar muat stop. Dampaknya kata Kades, ribuan buruh menganggur dimana satu orang buruh menghidupkan empat orang anggota keluarga di rumahnya.
“Dampaknya sangat luas. Bidang keamanan rawan terjadi kejahatan karena banyak pengangguran. Dermaga atau Pelabuhan itu sangat membantu. Harapan desa, semoga cepat diaktifkan kepada pemegang kewenangan tolong masyarakat kecil dibantu,” harapnya. mt