JAMBI, AP – Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) menangkap buronan korupsi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin (UIN STS) Jambi, Redo Setiawan (RS).
Kasi Penkum Kejati Jambi, Lexy Fatharani mengatakan, RS ditangkap di persembunyiannya di Parung, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (25/11) sekitar pukul 7.00 WIB. “Secepatnya akan kita bawa ke Jambi,” kata Lexy, Rabu (25/11).
Kata Lexy, tersangaka sudah 11 bulan lebih menjadi buronan Kejaksaan. Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada November 2019 lalu.
Redo Setiawan merupakan tersangka kasus pembangunan auditoriun UIN STS Jambi. Dia ditetapkan menjadi tersangka sejak Desember 2019 bersama dengan Kristiana yang saat ini sudah divonis oleh Pengadilan Negeri Jambi. Mereka berdua merupakan kuasa direktur perusahaan yang mengerjakan proyel tersebut.
Selain Redo dan Kristiana ada tiga orang lainnya yang juga bertanggungjawab dalam perkara ini. Hermantoni, selaku Pejabat Pembuat Komitmen; John Simbolon, selaku Direktur PT Lambok Ulina rekanan proyek dan Iskandar Zulkarnain selaku Kuasa Direktur PT Lambok Ulina. Ketiganya bersama Kristiana sudah divonis bersalah oleh pengadilan.
Untuk diketahui, dalam proyek tersebut ditemukan indikasi korupsi. Anggaran pembangunannya sendiri bersumber dari dana hibah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 senilai Rp 35 miliar. Dalam proses pengerjaannya ditemukan kerugian negara mencapai Rp 12,8 miliar. (Red)