JAMBI, AP – Belajar di Koramil (Bedil) menggunakan fasilitas internet atau wifi gratis yang digagas Korem 042/ Gapu, efektif membantu para pelajar di Jambi belajar secara daring selama pandemi COVID-19.
Menyikapi kondisi tersebut Koramil 415-09/Telanaipura, melalui program Korem 042/Gapu melakukan belajar di Koramil (bedil) dan para pelejar antusias memanfaatkan fasilitas yang disediakan di Koramil Telanaipura, Jambi, kata Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, Rabu (25/11).
Program ‘bedil’ dilaksanakan dalam rangka membantu proses belajar mengajar di masa pandemi COVID-19. Dimana untuk Kota Jambi masih banyak pelajar SD, SMP dan SMA yang tidak memiliki smartphone dan biaya untuk membeli kuota internet.
“Di sini kami dari Koramil Telanaipura Jambi, menyediakan jaringan internet atau wifi gratis, dengan harapan program bedil efektif membasmi keterbatasan di tengah pandemi dan anak-anak masih tetap bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, meski adanya kekurangan dalam hal finansial,” kata Mayor Inf Widi Purwoko.
Pandemi COVID-19 yang berlangsung cukup lama, melanda sebagian besar penduduk bumi. Tidak satupun negara yang luput dari pandemi. Proses ini sedikit banyak memunculkan berbagai krisis kehidupan. Salah satunya yakni sektor ekonomi dan daya beli masyarakat
yang mulai terjun bebas, sehingga kondisi seperti ini memunculkan kepanikan dan kekawatiran yang berkepanjangan. Di wilayah Jambi beorbagai upaya dan langkah strategis terus dilakukan agar penyebaran virus yang membahayakan ini dapat dibatasi dan diputus rantai penyebarannya.
Berbagai ketimpangan dan keterbatasan terus bermunculan seiring dengan belum dapat dipastikan kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Dampak yang jelas terlihat merambah ke sektor pendidikan, sistem daring diberlakukan menjawab ditutupnya proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.
“Tidak semua siswa mampu mengikuti sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) karena tingkat perekonomian yang berbeda dan miris rasanya melihat pelajar sebagai generasi penerus bangsa yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran, sementara pendidikan harus terus berlangsung,” kata Widi Purwoko. (Red)