Batanghari, AP – Pertamina memberikan sanksi kepada kepada satu unit SPBU di Jalan Jambi-Bungo Sungai Puar Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari karena melakukan penjualan BBM jenis solar JBT ke mobil dan truk dengan tanki modifikasi.
“Sanksi ini dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap SPBU yang berbuat curang,” kata Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II Sumbagsel Umar Ibnu Hasan, Minggu (29/11).
Ia menyebutkan, langkah itu sesuai dengan kontrak perjanjian kerjasama antara pihak SPBU dan PT Pertamina (Persero), tidak dibenarkan menjual BBM JBT Biosolar kepada kendaraan dengan tanki modifikasi.
Adapun sanksi yang diberikan antara lain berupa surat peringatan dan penghentian pasokan BBM Solar JBT terhitung mulai tanggal 13 November hingga 10 Desember 2020, pemasangan spanduk SPBU dalam masa pembinaan, membayar selisih harga subsidi dengan nonsubsidi sebesar 200 liter, dan mewajibkan pengusaha SPBU untuk melakukan renovasi fisik SPBU untuk mencapai standar Pertamina.
“Pertamina akan memberikan sanksi yang lebih tegas lagi apabila selama masa pembinaan pihak SPBU melakukan pelanggaran ketentuan yang telah ditetapkan”, tambah Umar.
Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas memberlakukan pembatasan pembelian BBM Subsidi jenis solar. Sejumlah kendaraan dibatasi bahkan ada yang dilarang menggunakan Jenis BBM Tertentu (JBT) minyak solar.
“Untuk angkutan barang roda empat, pembatasan pembelian BBM solar 30 liter per kendaraan per hari. Roda enam atau lebih sebanyak 60 liter per kendaraan per hari, dan untuk kendaraan pribadi sebanyak 20 liter per kendaraan per hari,” kata Umar. (Red)