MENJELANG pelaksanaan Pilkada 9 Desember di Jambi, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengumumkan ledakan kasus baru mencapai 94 orang pada Kamis (3/12). Angka ini memecahkan rekor 81 orang Rabu kemarin.
Total positif Covid-19 menjadi 2.168 orang. Di sisi lain kasus sembuh bertambah 22 menjadi 1.467 orang. Satgas mengingatkan warga untuk terus meningkatkan penerapan prorokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan wajib memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Dan paling penting berdoa agar pandemi segera berakhir. Kepada lansia dan yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian.
Rincian 94 kasus baru tersebut, berasal dari 9 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Kota Jambi 27 orang, Muaro Jambi 25 orang, Bungo 11 orang, Batanghari 8 orang, Tebo 6 orang, Tanjab Barat 6 orang, Kota Sungai Penuh 6 orang, Kerinci 4 orang dan Tanjab Timur 1 orang.
Jubir Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menyebutkan, pada umumnya mereka tertular dari pasien dahulu dinyatakan positif. Hasil tes cepat dengan hasil reaktif yang ditindaklanjuti dengan tes swab. Dan swab mandiri. Sedangkan kasus sembuh, lanjut Johansyah, Bungo 8 orang, Kota Jambi 7 orang, Batanghari 4 orang, Muaro Jambi 2 orang dan Kerinci 1 orang. Dua di antarnya anak-anak dan dua orang lansia.
Sejak penularan Covid sampai sekarang, ada 10.951 spesimen dari 11.242 orang. Pasien suspek 112, menunggu hasil pemeriksaan atau spesimen 96 orang. Ada 662 pasien masih dalam perawatan.
“Kematian bertambah 2 orang menjadi 39 orang. Yakni berasal AFN laki-laki usia 567 tahun asal Kota Jambi sebagai pasien ke-2097 dan perempuan lansia EWT usia 67 tahun aasal Batanghari pasien ke-2095,” kata Johansyah.
Kasus tertinggi berada di Kota Jambi mencapai 757 orang, 560 sembuh dengan kasus kematian sebanyak 8 orang.
Dalam menekan penyebaran Covid, Pemerintah Provinsi Jambi telah menerbitkan Peraturan Gubernur Jambi Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Provinsi Jambi. Selain pemilihan Gubernur Jambi, Pilkada juga berlangsung di Kabupaten Batanghari, Tanjab Timur, Tanjab Barat, Kota Sungai Penuh dan Bungo. KPU Provinsi Jambi menargetkan partisipasi pemilih sebanyak 77,5 persen.
Dengan jumlah daftar pemilih tetap laki-laki di Provinsi Jambi sebanyak 1.218.688 orang dan perempuan 1.197.174 orang sehingga total keseluruhan DPT pemilihan serentak 2020 Provinsi Jambi sebanyak 2.415.862 orang tersebar di 11 kabupaten/kota, 141 Kecamatan, 1.562 desa/kelurahan serta 8.236 TPS.
“Pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraan Pilkada 2020 menjadi berbeda, kondisi baru dan penyesuaian yang masif diharapkan berjalan dengan lancar, aman dan menghasilkan pemilihan dan kualitas demokrasi yang lebih baik,” kata Pjs Gubernur Jambi, Restuardy Daud saat memimpin rapat koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Provinsi Jambi di tengah Pandemi Covid-19, di Kantor Gubernur Jambi, belum lama ini.
Dia mengharapkan agar penyelenggara pemilu dapat melaksanakan tugas dengan baik agar berjalan sesuai aturan agar tidak menjadi pemicu konflik. Pemilihan Gubernur Jambi diikuti tiga pasangan calon gubernur, petahana Fachrori Umar-Syafril Nursal nomor urut dua. Cek Endra-Ratu Munawaroh nomor urut satu dan Al Haris-Abdullah Sani nomor urut tiga.
Di balik itu, potensi banjir masih mengancam yang salah satunya dipicu faktor perubahan cuaca ekstrem. Karena puncak musim hujan terjadi menjelang sore dan malam hari. BMKG setempat mengimbau KPU mendistribusikan logistik Pilkada di pagi hari karena kondisi itu cenderung cerah dan berawan.
“Karena masih berada di musim hujan, waktu pendistribusian logistik pilkada sebaiknya ditentukan pada pagi sampai siang hari karena kondisi cuaca pada saat itu cenderung cerah dan berawan,” kata Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyono.
Begitu pula dengan pelaksanaan pemungutan suara. Sebaiknya menjelang sore hari pemungutan suara sudah rampung dilaksanakan. Hal itu karena pada sore hari cenderung terjadi turun hujan. Dijelaskan Ibnu Sulistyono, kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi topografi Jambi. Untuk waktu musim hujan puncaknya terjadi saat menjelang sore hari dan malam hari.
“Terkecuali untuk wilayah pesisir pantai, biasanya terjadi sampai malam hingga dini hari seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur,” kata Ibnu Sulistyono.
Menurut BMKG, pada Desember 2020 ini Jambi memasuki puncaknya musim hujan. Pada dasarian pertama Desember 2020 ini, sifat curah hujan di beberapa daerah di Provinsi Jambi pada umumnya menengah dan tinggi. Dan sifat hujan-nya normal dan di atas normal.
“Curah hujan yang sifatnya menengah itu terjadi di sekitar wilayah Kabupaten Batanghari dan Kota Jambi,” kata Ibnu Sulistyono.
Sementara pada dasarian kedua hingga akhir Desember beberapa wilayah di Jambi sifat curah hujan-nya tinggi. Diantaranya di wilayah Barat Jambi dan Timur Jambi. Khususnya di wilayah Kabupaten Kerinci, Merangin dan Sarolangun. Kemudian sebagian wilayah Kabupaten Tebo dan Tanjab Timur. (Dan)