PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum memutuskan untuk sekolah dengan metode tatap muka pada 2021 karena masih melakukan pertimbangan mengingat pandemi COVID-19 masih berkembang di Ibu Kota.
“Mengenai sekolah tatap muka tahun depan, kita pelajari dan kita kaji. Jadi, Pemprov Jakarta sampai hari ini belum memutuskan apakah ikut tatap muka atau tidak, semuanya terus kita lakukan kajian secara mendalam,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/12).
Pria yang disapa Ariza itu tidak ingin Pemprov DKI salah langkah mengingat banyaknya temuan di negara lain yang akhirnya gagal melakukan sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
“Kita tidak ingin terjadi seperti di beberapa negara, ketika dibuka tatap muka, belajar, kemudian terjadi kasus terbaru. Kemudian ditutup kembali, ini tidak mau,” kata Ariza.
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta masih terus menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukung untuk sekolah yang dilakukan secara daring.
Misalnya seperti menyediakan WiFi gratis seperti JAK Wifi yang bisa diakses tidak hanya oleh pelajar tapi juga oleh seluruh warga DKI Jakarta.
“Prinsipnya kita harapkan di masa pandemi ini, program pendidikan dapat berjalan sesuai dengan harapan kita,” kata Ariza.
Seperti diketahui, sekolah tatap muka dihentikan sejak Maret 2020 akibat adanya pandemi COVID-19. Dengan ditiadakannya sekolah tatap muka, maka para pelajar melakukan kegiatan belajar dan mengajar via daring.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun telah mengupayakan untuk memberikan kuota gratis bagi para pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. (Red)