Sarolangun, AP – Daerah Bukit Bulan yang terletak di Kabupaten Sarolangun, akan diusulkan menjadi kawasan bentang alam bebatuan (karst) karena mempunyai struktur geologi yang unik, sehingga perlu dilestarikan.
“Saat ini masih dalam proses dokumen persyaratan dan nanti kalau proses tersebut sudah selesai kemudian akan diajukan oleh Gubernur Jambi ke Menteri ESDM,” kata Kabid Geologi pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Karel Ibnu Suratno. Selasa (25/10) kemarin.
Kawasan ekosistem karst kata dia memiliki keunikan baik secara fisik, maupun dalam aspek keanekaragaman hayati dan ekosistem.
“Di Bukit Bulan ada wilayah-wilayah yang karstnya masih aktif, ada karst endoterm dan eksoterm,” katanya menjelaskan.
Daerah Bukit Bulan yang mempunyai komponen geologi yang unik dan menyimpan nilai ilmiah itu, perlu untuk dilestarikan dan dilindungi keberadannya dalam mencegah kerusakan ekosistem, guna pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
“Di Bukit Bulan itu juga masih ada gua dan ada juga sungai bawah tanah, itu yang perlu dilindungi sehingga bisa menjadi potensi wisata seperti yang terdapat di Gua Pindul Yogyakarta,” katanya.
Hanya saja dalam menuju gua yang masih alami di daerah Bukit Bulan itu masih sulit untuk diakses bagi wisatawan atau pun masyarakat.
Selain itu sebagian besar daerah Bukit Bulan terdapat potensi penyusunan batu gamping yang merupakan jenis batuan sebagai bahan baku semen.
Pada pengusulan kawasan bentang alam karst itu nantinya ada yang digunakan untuk kawasan produksi dan kawasan karst yang dilindungi atau konservasi.
“Karena pada salah satu kawasan itu ada potensi batuan gamping, sehingga ada juga untuk kawasan produksi. Dan pabrik semen PT. Semen Baturaja (Persero) yang akan memproduksi batu gamping itu,” katanya menambahkan. ant