PT HUTAMA Karya (Persero) menargetkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada tahun depan.
“Hutama Karya menargetkan PPJT di tiga ruas tol di tahun 2021 diantaranya ruas Betung – Jambi (169 Km), ruas Jambi – Rengat (198 Km), dan ruas Rengat – Pekanbaru (207 Km),” ujar Direktur Operasi I Hutama Karya Suroto, Selasa (29/12).
Selain itu Suroto menambahkan bahwa tahun depan Hutama Karya juga targetkan penyelesaian Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 18 KM, Tol Sigli – Banda Aceh seksi 1-2 dan seksi 5-6, serta sejumlah seksi di sepanjang ruas Pekanbaru – Padang.
“Kami berharap tahun depan menjadi tahun pemulihan untuk kita semua, sehingga seluruh target yang telah ditentukan oleh perusahaan di tahun 2021 dapat tercapai,” katanya.
Hingga akhir tahun 2020, selain mengoperasikan dua ruas JTTS yakni Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km) dan Tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 Km), Hutama Karya juga menggarap konstruksi delapan ruas JTTS, antara lain Tol Sigli – Banda Aceh (60 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 63 persen, Tol Pekanbaru – Pangkalan (83 Km) dengan progres konstruksi mencapai 41 persen, Tol Padang – Sicincin (37 Km) dengan progres konstruksi mencapai 34 persen.
Kemudian Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 85 persen, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (121 Km) dengan progres konstruksi 19 persen, Tol Binjai – Langsa (131 Km) dengan progres konstruksi 27 persen, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 53 persen dan Tol Indrapura – Kisaran (48 Km) dengan progres konstruksi 16 persen.
Dengan demikian total panjang JTTS yang dibangun hingga penghujung tahun 2020 yakni 1.156 Km dengan 643 Km ruas konstruksi dan 513 Km ruas operasi.
Direktur Operasi I Hutama Karya Suroto menyampaikan meski berada di tengah pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia dan Indonesia selama kurang lebih 10 bulan terakhir, Hutama Karya tetap berkomitmen menyelesaikan mandat dari Pemerintah Indonesia.
Untuk itu, manajemen telah menerapkan berbagai skenario dan memberlakukan contingency plan yang harus dipatuhi oleh seluruh elemen baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap perusahaan, agar pembangunan proyek tidak terhambat. Bahkan perusahaan berhasil mengoperasikan dua ruas di JTTS di tahun 2020. (Red)