KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turun 81 persen pada November 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
“Kebakaran hutan dan lahan tahun ini mendekati 300 ribu hektare, jumlah tersebut sudah jauh berkurang jika dibandingkan 2019 dimana hampir mencapai 1,6 juta hektare,” kata dia dalam konferensi pers yang membahas kaleidoskop kebencanaan 2020, peristiwa terkait bencana alam di Indonesia selama 2020 dan prediksi fenomena serta potensi bencana 2021 secara virtual pada Selasa (29/12).
Untuk data karhutla Desember 2020, Doni mengatakan masih menunggu dan segera dirilis oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penurunan kasus karhutla umumnya terjadi di daerah Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Doni mengatakan keberhasilan penurunan karhutla pada 2020 tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah pusat yang dikomandoi KLHK bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pemerintah daerah dan instansi lainnya.
Setiap lembaga memiliki peran berbeda misalnya BMKG yang selalu memberikan data-data terbaru terkait cuaca serta potensi terjadinya kekeringan termasuk awan yang memungkinkan dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
“Dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca, sebagian lahan yang kekeringan bisa dibasahi sehingga mengurangi risiko kebakaran,” ujar dia.
Kemudian, TNI juga berperan besar dalam menekan kasus karhutla di Tanah Air terutama menyiapkan sejumlah pesawat yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT).
“Peran tim Manggala Agni juga besar terutama di lapangan bersama BPBD,” ujarnya. (Red)