Muarasabak, AP – Wakil Bupati (Wabup) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H. Robby Nahliansyah, memastikan pihaknya tidak akan melakukan penggusuran paksa, terkait sejumlah bangunan liar yang menyalahi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2013 tentang bangunan dan gedung.
Namun dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjabtim meminta kesadaran masyarakat untuk membongkar bangunan tersebut, demi penataan tata kelola ruang kedepan yang lebih baik lagi.
“Tidak ada penggusuran, kami hanya meminta kesadaran masyarakat,” kata wabup. Selasa (25/10) kemarin.
Padahal sebelumnya, menurut Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kabupaten Tanjabtim, Mariantoni, pihaknya hanya tinggal menunggu intruksi kepala daerah saja, untuk melakukan pembongkaran sejumlah bangunan liar tersebut. Terlebih pihaknya juga telah melayangkan surat teguran sebanyak dua kali kepada pemilik bangunan liar, yang bertentangan dengan Perda Nomor 7 tahun 2013 tentang bangunan dan gedung.
Bahkan terakhir, Dinas Tata Kota dan Pertamanan (Distako) Kabupaten Tanjabtim telah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memasang patok Daerah Milik Jalan (DMJ). Distako pun telah berencana eksekusi bangunan liar perdana akan dilakukan di Kecamatan Muara Sabak Barat, Geragai dan Kecamatan Muara Sabak Timur.
“Dalam eksekusi nanti kita akan berkoordinasi dengan Satpol PP, tentunya setelah mendapat persetujuan bapak bupati,” kata Mariantoni, belum lama ini.
Batalnya eksekusi bangunan liar pun mendapat respon positif dari para pemilik bangunan. Joni misalnya, salah satu pemilik toko bangunan liar yang berada di Kecamatan Muara Sabak Barat. Dirinya sangat berterimakasih jika eksusi yang direncanakan pemkab tersebut memang benar dibatalkan.
Di satu sisi, terang Joni, dirinya mengaku bahwa niat eksekusi bangunan liar tersebut sangat bagus untuk penataan daerah. Namun di sisi lain secara pribadi dirinya belum siap jika harus kehilangan bangunan toko kelontongnya. Terlebih keberadaan toko kelontong yang dimilikinya telah dibangun sebelum perda tersebut dibuat Pemkab Tanjabtim.
“Gimana saya juga bingung, soalnya terus terang saja saya belum siap kalau harus bangunan toko ini. Apalagi di sini letaknya sangat strategis sekali,” tukasnya. fni