TANJAB TIMUR- Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran, Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) minta agar desa memiliki satu alat damkar.
Kepala Satpol-PP dan Damkar Tanjab Timur, Hendri, pihaknya memiliki program relawan damkar setiap desa. Relawan harus ditopang dengan peralatan jika terjadi kebakaran.
“Langkah ini diambil karena jangkauan ke desa-desa terlalu jauh, jadi melalui adanya relawan damkar dilengkapi dengan peralatan, kebakaran bisa cepat ditanggulangi,” katanya, Selasa (12/1).
Menurutnya, langkah itu sudah berjalan dengan surat pemberitahuan yang dikirim ke para Camat yang ditandatangani oleh Sekda Tanjab Timur. Kemudian dari Camat mengintruksikan kepada seluruh desa.
“Pihak desa bisa menganggarkan pengadaan alat damkar melalui dana desa tahun ini, sebab di dana itu ada dana untuk kebencanaan,” sebutnya.
Ia juga menyebutkan, penyediaan alat desa itu adalah kebutuhan dan desa wajib memiliki alat damkar.
“Selama ini ditemukan di lapangan bahwa antisipasi dini saat terjadi kebakaran hanya dilakukan manual, karena tidak adanya alat damkar di desa. Jangan-kan desa, kami saja Damkar kabupaten masih kekurangan alat dan personel. Makanya, relawan damkar dan alat damkar sangat diperlukan di seluruh desa. Jika nanti relawan damkar di desa-desa sudah terbentuk, pihaknya akan memberikan pelatihan bagaimana cara menghadapi bencana kebakaran dan mengoperasikan alat-alat Damkar,” katanya menjelaskan.
Terkait sudah berapa desa yang telah memiliki alat damkar, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan, kemungkinan satu atau dua minggu akan selesai. Diharapkan pada tahun 2021 ini 73 desa yang ada di Tanjabtim telah memiliki masing-masing alat damkar.
“Sementara untuk kelurahan, saat ini rata-rata telah memiliki alat Damkar yang memadai, karena memang dananya melalui APBD. Selain itu, kelurahan ini rata-rata berada di ibukota kecamatan, jadi peralatan Damkar nya ditopang Damkar kecamatan,” sebutnya.
Selain antisipasi kebakaran pemukiman rumah, relawan dan alat damkar juga diharapkan bisa multi fungsi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sehingga tidak terfokus ke kebakaran pemukiman saja, tapi juga berfungsi untuk karhutla.
“Alat itu nanti juga bisa digunakan untuk penanganan karhutla di desa-desa, jadi multi fungsi,” tutupnya.(Hifni)