KAPOLRI Jenderal Pol Idham Azis menerbitkan Surat Telegram yang berisi tentang pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) untuk para polisi berprestasi.
Ada 32 polisi berprestasi yang diberi kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Kenaikan pangkat ini tertuang dalam Surat Telegram Nomor: STR/29/I/KEP./2021 tertanggal 19 Januari 2021 dan ditandatangani oleh Karobinkar SSDM Polri Brigjen Pol Bariza Sulfi atas nama Kapolri.
KPLB ini diberikan kepada para polisi yang berhasil menangkap puluhan buronan teroris Jamaah Islamiyah di Lampung beberapa waktu lalu. Pemberian KPLB sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang diukir jajaran Polri.
“Iya betul (ada pemberian kenaikan pangkat luar biasa). Penghargaan anggota yang berprestasi,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (20/1).
Dalam surat telegram itu tercatat anggota Polri yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa itu terdiri dari tiga anggota berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) ke AKBP, 13 anggota berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) naik pangkat ke Kompol.
Kemudian empat anggota berpangkat Inspektur Satu (Iptu) menjadi AKP dan 12 anggota berpangkat Inspektur Dua (Ipda) naik ke Iptu.
Sebelumnya diberitakan, pada November-Desember 2020, 23 teroris kelompok Jamaah Islamiyah ditangkap di delapan lokasi di Pulau Sumatera yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau dan Palembang.
Dari 23 teroris ini, dua di antaranya Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso alias Panglima Askari JI yang merupakan petinggi Jamaah Islamiyah.
Upik Lawanga adalah dalang dari beberapa peristiwa teror bom seperti Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua dan rangkaian aksi teror lainnya pada tahun 2004 hingga 2006.
Sedangkan Zukarnain merupakan buronan Polri dalam kasus teror Bom Bali I yang terjadi tahun 2001. Dia juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi dan senjata api serta punya kemampuan militer dalam melakukan teror.
Zulkarnaen tercatat sebagai pimpinan Askari Markaziah Jamaah Islamiyah dan pelatih Akademi Militer di Afganistan selama 7 tahun serta arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, Poso pada 1998-2000.
Sedangkan 21 tersangka lainnya memiliki peran dan berkontribusi dalam perencanaan tindak pidana teror di kemudian hari.
Daftar personel yang naik pangkat dari Kompol ke AKBP:
1. Kompol Erdhy Gian Gara
2. Kompol Fachrul Sugiarto
3. Kompol I Made Wisnu Wardhana
AKP ke Kompol:
4. Agus Subiantoro
5. Ahmad Asad
6. Albert Arisandy
7. Daniel
8. Deni Ramdani
9. John Phillips Rumadas
10. Nanang Sudrajat
11. Parwoto
12. Setiawan
13. Sularto
14. Teguh Prakosa
15. Wahyono
16. Zakharia Christy Siringo
Iptu naik ke AKP:
17. Aris Gunawan
18. Jaka Parjana
19. Suhardini
20. Tantan Hadiansyah
Ipda menjadi Iptu:
21. Andry Rudiyanto
22. Astri Wulandary Sabdin
23. Dewa Gede Suhastra Wedayana
24. Eddy Sofyan
25. Hari Budhy Kurniawan
26. Hastuti Damayanti
27. Reza Permana Putra
28. Tb Yusuf Nurul Fajri
29. Titis Handoyo
30. Tri Hadi Wibowo
31. Wahyu Aryo Sulistyo
32. Zaenuri
(Red)