Jambi, AP – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi jambi Fauzi Ansori, mengatakan bahwa saat ini sebanyak 191 desa di provinsi ini masuk kategori desa tertinggal.
“Keberadaan desa tertinggal hampir merata ditiap daerah, tapi yang cukup menonjol ada di Kabupaten Merangin, Tanjung Jabung Barat dan Sarolangun,” katanya, Selasa (25/10).
Dijelaskannya, beberapa indikator desa tertinggal diantaranya parameter ketersediaan listrik, air bersih, fasilitas jalan, fasilitas kesehatan, komunikasi dan mata pencaharian penduduk setempat.
Untuk di Provinsi Jambi sendiri, mayoritas desa tertinggal terjadi akibat minimnya ketersediaan jalan yang layak, listrik hingga air bersih.
“Angka jumlah kemiskinannya, kondisi infrastrukturnya, kondisi kesehatan dan kualitas pendidikannya juga menjadi sorotan diberbagai daerah,” kata Fauzi menjelaskan.
Fauzi mengatakan, sesuai RPJMD Provinsi Jambi 2016-2021 ditargetkan setidaknya 139 desa tertinggal ke depannya didorong menjadi maju dan setelah itu menjadi mandiri.
Fauzi menyebut setidaknya ada tiga skema pembiayaan yang mengarah ke dana desa untuk peningkatan desa. Diantaranya dari masing-masing SKPD terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BPMPD, Dinsosnaker dan Bappeda.
Selain itu ada juga dari tiap Pemkab melalui dana ADD sebesar 10 persen dari besaran APBD dan yang terakhir dari dana pusat.
“Tapi sayangnya, APBD dari tiap daerah baru 4,5-5 persen saja yang disalurkan menajdi dana desa, belum memenuhi 10 persen,” katanya menambahkan.
Berdasarkan data Bappeda, saat ini baru ada 39 desa yang dinyatakan mandiri dan desa yang dinyatakan berkembang sebanyak 1.076 desa. Sementara 191 desa masih tertinggal. ant