JAKARTA – Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) merilis hasil survei nasional bertajuk “Mengukur Elektabilitas Capres Potensial, Partai Politik & Aspirasi Perubahan Sistem Pemilu 2024”.
Pada simulasi bursa Pilpres 2024 pasangan capres-cawapres potensial, pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di peringkat pertama.
“Pasangan Anies-AHY mendapatkan perolehan suara tertinggi sebesar 20,25 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khairul Umam saat merilis hasil surveinya, Selasa (3/8).
Sementara, pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berada di peringkat kedua dengan 14,65 persen.
Selanjutnya, ada pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan perolehan elektoral 8,05 persen.
“Kemudian Ridwan Kamil-Sandi Uno 7,35 persen. Lalu, ada pasangan Prabowo-Ridwan Kamil 5,13 persen,” imbuh Umam.
Dia menambahkan, elektabilitas pasangan Anies-AHY yang relatif kuat mengindikasikan bahwa masyarakat mengharapkan adanya nama-nama baru yang fresh untuk memimpin negara ke depan.
Kendati demikian, pasangan Anies-AHY masih harus bekerja keras meyakinkan parpol mitranya untuk membentuk koalisi. Mengingat, Anies tidak memiliki basis dukungan politik riil dari partai politik.
“Sementara itu, meskipun Prabowo-Puan berada di urutan kedua, namun praktis keduanya memiliki mesin politik yang solid (Gerindra-PDIP) dan siap untuk bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang,” tuturnya.
Menurut Umam, dalam simulasi ini soliditas mesin dan logistik politik seringkali menjadi faktor penentu dan penarik bagi partai-partai politik lain untuk bergabung dalam gerbong koalisi pasangan capres-cawapres.
Survei Indostrategic ini menggunakan metode Multi-Stage Random Sampling yang melibatkan jumlah sampel 2400 orang responden di 34 provinsi dengan margin of error 2 persen.
Survei digelar sejak tanggal 23 Maret-1 Juni 2021 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.