JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah lama merenggang.
Tanda itu makin kuat, saat Megawati pernah meminta Jokowi memimpin langsung penanganan pandemi virus corona.
Namun demikian, Jokowi malah menunjuk orang dekatnya yakni Menko Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan.
“Sudah sejak lama kesan itu (Jokowi “melawan” Megawati). Dan semakin memuncak dalam penanganan pandemi ini,” kata Dedi Kurnia dikutip dari RMOL.
Menurut Dedi, jika dilihat dari komposisi politik dalam hal penanganan pandemi Covid-19, pos-pos strategis justru diisi oleh orang-orang yang bukan dari PDI Perjuangan.
Makanya, Dedi mengaku tidak heran apabila Megawati acap kali bersuara soal penanganan Covid-19.
“Lalu, pilihan Jokowi pada Luhut atau Airlangga berpeluang membuat hubungan Jokowi dengan PDIP merenggang, dan Megawati berusaha untuk minimalkan peran Luhut juga Airlangga,” tandasnya.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan siapa yang seharusnya menjadi pemegang komando tertinggi di saat kondisi bangsa dalam keadaan tidak normal alias darurat (pandemi Covid-19). Menurutnya, kepala negara sedianya harus memegang kendali komando.
“Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya kepala negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah ekstraordinary,” tegas Megawati dalam acara saat acara pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/8).
“Jangan mikir oh ini adalah saya, tapi tidak dikerjakan,” imbuhnya. (WE)