JAKARTA – Pemerintah menganggarkan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg pada 2022 sebesar Rp 77,55 triliun, naik 15,9% dari tahun ini yang diproyeksikan sebesar Rp 66,94 triliun.
Secara rinci, berdasarkan Buku Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, dikutip Senin (16/08/2021), subsidi untuk BBM tahun 2022 direncanakan sebesar Rp 11,3 triliun, turun 33,5% dari outlook subsidi 2021 sebesar Rp 17 triliun.
Sementara subsidi LPG 3 kg pada 2022 diusulkan sebesar Rp 66,3 triliun, melonjak 33% dari outlook subsidi 2021 sebesar Rp 49,9 triliun.
Adapun realisasi subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg selama kurun waktu 2017-2020 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,5% per tahun dari Rp 47,05 triliun pada 2017, lalu pada 2020 naik tipis menjadi Rp 47,73 triliun.
“Dalam outlook tahun 2021, subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg diperkirakan mencapai Rp 66.937,8 miliar (Rp 66,94 triliun), atau menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2020,” bunyi nota keuangan tersebut.
Peningkatan ini dipengaruhi perkembangan asumsi dasar ekonomi makro, terutama harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah, perkembangan volume konsumsi, serta pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya.
Realisasi subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg juga dipengaruhi oleh perubahan kebijakan besaran subsidi tetap solar.
Sejak tahun 2017-2021 kebijakan subsidi solar mengalami beberapa kali penyesuaian dengan memperhatikan perkembangan asumsi dasar ekonomi makro terutama ICP, dan nilai tukar rupiah.
Besaran subsidi solar:
– Tahun 2017 sebesar Rp 500/liter.
– Tahun 2018-2019 sebesar Rp 2.000/liter.
– Tahun 2020 sebesar Rp 1.000/liter.
– Tahun 2021 Rp 500/liter,
Selama kurun waktu 2017-2021, volume konsumsi BBM jenis solar oleh masyarakat cenderung mengalami peningkatan dari 14,5 juta kilo liter (kl) pada tahun 2017 (audited) menjadi 15,8 juta kl pada 2021.
Namun pada 2020 sempat mengalami penurunan akibat Covid-19. Sementara itu, volume konsumsi BBM jenis minyak tanah relatif stabil mencapai 0,5 juta kl.
Adapun volume konsumsi LPG tabung 3 kg di oleh masyarakat mengalami tren peningkatan dari 6,3 juta metrik ton (MT) pada 2017 (audited) menjadi 7,5 juta MT pada 2021.