Jambi – Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat sejauh ini sudah ada 962 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2 yang sebarannya telah meluas hingga ke 29 provinsi di Indonesia termasuk Jambi.
Berdasarkan laporan per data 16 Agustus 2021 yang diunggah Kemenkes melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ pada Kamis (19/8/2021), hanya lima provinsi yang masih terbebas dari varian ini, yakni Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Namun demikian, ada perbedaan sejumlah data apabila dibandingkan dengan data terakhir per 9 Agustus lalu. Kala itu, Kemenkes mencatat varian delta di Indonesia telah mencapai 1.051 kasus.
Kala itu, Kemenkes mencatat jumlah sebaran varian Delta di Jawa Barat berjumlah 188 kasus sementara pada laporan teranyar berkurang menjadi 76 kasus.
Kemudian, di Sumatera Selatan yang pada tanggal 9 Agustus berjumlah 9 kasus varian Delta, kini berkurang menjadi 7 kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan perubahan data itu terjadi lantaran terdapat proses verifikasi dan validasi ulang yang dilakukan tim Balitbangkes.
Kondisi itu menurutnya serupa dengan apa yang pernah terjadi dalam dua kasus di Jambi yang saat itu dilaporkan sebagai varian delta plus, namun ternyata setelah divalidasi, dua kasus tersebut merupakan varian lokal Indonesia B1466.2
“Terjadi kemungkinan setelah divalidasi ya, ternyata milik lineage lain,” kata Nadia, Kamis (19/8/2021).
Nadia juga mengungkapkan, 80 persen hasil pemeriksaan spesimen lanjutan menggunakan metode whole genome sequence (WGS) dalam sebulan terakhir teridentifikasi sebagai varian Delta.
Varian Delta, katanya, saat ini tengah diwaspadai seluruh negara lantaran sifatnya yang mampu menyebabkan penularan virus corona lebih agresif dan masif.
“Sudah lebih dari 5.000 sequencing dilakukan dengan 80 persen hasilnya adalah varian Delta,” kata dia.
Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 62 kasus varian B117 Alfa dan 17 kasus varian B1351 Beta.
Ketiga varian tersebut merupakan ‘Variant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
WHO dalam hal ini, baru menetapkan ada empat varian yang masuk dalam kategori ini yaitu B117, B1351, B1617, dan P1. Hanya P1 yang belum teridentifikasi di Tanah Air.
Adapun ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil pencarian strain virus baru, WGS, terhadap total 5.084 spesimen yang diperiksa.
Jumlah pemeriksaan bertambah 113 spesimen yang diperiksa dari 9 Agustus lalu yang berjumlah 4.971 spesimen.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut.
Varian B1617.2 Delta 962 Kasus
Sumatera Utara: 16 kasus
Sumatera Barat: 41 kasus
Sumatera Selatan: 7 kasus
Aceh: 11 kasus
Bengkulu: 1 kasus
Riau: 2 kasus
Jambi: 1 kasus
Kepulauan Riau: 2 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 5 kasus
Banten: 14 kasus
Jawa Barat: 76 kasus
DKI Jakarta: 302 kasus
DIY: 10 kasus
Jawa Timur: 18 kasus
Jawa Tengah: 133 kasus
Bali: 10 kasus
Nusa Tenggara Barat: 27 kasus
Nusa Tenggara Timur: 84 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 147 kasus
Kalimantan Utara: 6 kasus
Kalimantan Barat: 9 kasus
Sulawesi Selatan: 11 kasus
Sulawesi Utara: 1 kasus
Sulawesi Tengah: 11 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Maluku: 2 kasus
Papua: 6 kasus
Papua Barat: 5 kasus
Varian B117 Alfa 62 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Lampung: 1 kasus
Kepulauan Riau: 6 kasus
DKI Jakarta: 37 kasus
Jawa Barat: 9 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Bali: 1 kasus
Varian B1351 Beta 17 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
DKI Jakarta: 12 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus