JAMBI – Pemeriksaan hasil tes PCR dan vaksinasi menggunakan dokumen kertas, mulai dihindari Bandara Sultan Thaha Jambi.
Melalui perpaduan aplikasi PeduliLindungi dan autogate, para penumpang di bandara itu diperiksa secara digital.
Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Thaha Jambi, Agus Supriyanto menyampaikan Jambi pertama mengintegrasikan PeduliLindungi dan autogate sekaligus.
Dengan teknologi tersebut para penumpang hanya harus menscan QR-Code yang ada di aplikasi PeduliLindungi untuk masuk bandara.
Kelengkapan persyaratan untuk menaiki pesawat, termasuk keterangan bebas dari COVID-19 dan vaksinasi, dapat diketahui melalui teknologi itu.
“Penumpang pesawat yang telah menscan QR-Code dan syarat penerbangan telah lengkap (layak terbang) pintu keberangkatan atau autogate akan terbuka. Penumpang langsung bisa langsung ke check-in counter mengambil boarding pas,” ujarnya, Minggu (22/8).
Sedangkan calon penumpang yang tidak tervalidasi secara digital atau autogate, pintu keberangkatan tidak akan terbuka. Digantikan dengan validasi dokumen secara manual.
Ia pun mengatakan bahwa melalui inovasi ini, pihak Bandara Sultan Thaha Jambi dapat mengetahui mana surat hasil tes PCR yang asli, dan mana yang bukan.
Pihak bandara akan melaporkannya ke dinas kesehatan jika mendapatkan surat keterangan palsu.
“Yang tidak layang terbang, sebetulnya tidak terverifikasi. Nanti kami laporkan ke dinas kesehatan,” kata pria yang kerap disapa Acoen itu.
Aplikasi PeduliLindungi, kata Acoen, sudah terkoneksi di 7 pusat pelayanan kesehatan dan laboratorium.
“Yakni RSUD Raden Matther, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Bratanata Jambi, Labkesda Kota Jambi, Labkesda Provinsi Jambi, Rumah Sakit Sultan Thaha Jamb, dan Laboratorium BPOM Jambi,” ucapnya.
Dengan inovasi tersebut, para petugas tidak lagi kerepotan karena memakai dokumen yang per harinya terbilang banyak.
“Kalau petugas KKP hanya menerima dokumen kertas dan berpindah tangan, kan banyak. Akhirnya, kita buat digitalnya,” katanya.