JAMBI – Raden Hendryanto (48), dan anaknya, Ari Permana (28), warga Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Muarojambi, tak berkutik saat diringkus anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi.
Ayah dan anak yang kompak menjual sabu ini diringkus 20 Agustus lalu. Dari tangan mereka ditemukan sepucuk senjata api rakitan, enam butir peluru, dan motor curian yang dimodifikasi mirip motor dinas polisi.
Dari penangkapan itu, polisi kemudian meringkus Anggi Saputra (28), warga Kecamatan Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur. Anggi memiliki 18 paket sabu, uang 1,2 juta rupiah, dan timbangan digital.
Selain itu polisi juga meringkus Nofriadi (38), warga Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi. Polisi mendapati barang bukti 27 paket sabu dan timbangan digital.
Dalam penangkapan empat pelaku penyalahgunaan narkoba itu, total disita 35,88 gram sabu siap edar, lima unit ponsel, tiga timbangan digital, sepucuk senpi rakitan, uang tunai, dan motor curian.
“Pelaku di TKP pertama ditangkap setelah ada informasi keduanya menjual narkoba dan menyiapkan tempat untuk menggunakan sabu. Mereka memakai aplikasi dana untuk proses pembayaran,” ungkap Wadir Resnarkoba Polda Jambi, AKBP Zulkarnain Harahap, Senin (30/8/2021).
Pelaku RA sengaja memodifikasi motor curiannya untuk mengelabui polisi. Senjata api digunakannya untuk menakuti-nakuti kalau ditangkap. RA merupakan residivis yang mengedarkan sabu sejak setahun terakhir.
Untuk kepentingan penyelidikan, keempat pelaku kini diamankan di Polda Jambi. Mereka dikenakan pasal 112 dan 114 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Untuk tersangka Raden Hendryanto dikenakan pasal 480 KUHP dan UU Darurat dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara