PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup laba Rp1,8 triliun pada semester I 2021.
Capaian laba emiten berkode saham PTBA itu naik 38% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp1,3 triliun.
Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto, mengatakan bahwa peningkatan laba itu dipicu oleh perbaikan kondisi ekonomi secara global maupun nasional sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap batu bara.
Kondisi ini berdampak positif terhadap harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level US$134,7 per ton pada 30 Juni 2021.
“Perbaikan harga ini sejalan juga dengan peningkatan produksi PTBA karena selama semester I 2021 bisa memproduksi sekitar 13,3 juta ton. Dengan demikian, kami optimis pada akhir tahun bisa mencapai target 30 juta ton,” kata Suryo, Kamis (2/9).
Ia mengatakan, pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp10,3 triliun. Angka itu meningkat 14% dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp9 triliun.
Jumlah total aset perusahaan pun tercatat naik 10% dari Rp24,5 triliun per 31 Maret 2021 menjadi Rp27 triliun pada akhir semester I 2021.
Sementara itu, untuk produksi 2021, PTBA selama semester I 2021 mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.
Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
“PTBA memastikan kegiatan operasional pertambangan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga aktivitas produksi dan penjualan dapat berjalan optimal dan aman,” pungkasnya.