JAMBI – Dengan melihat resiko penularan dan dampak ekonomi lapangan usaha pertanian, pertambangan dan industri pengolahan sangat potensial untuk dilakukan percepatan pemulihan terlebih dahulu mengingat potensi pembiayaan yang masih terbuka luas terhadap likuiditas korporasi di sektor tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti otoritas, pemerintah dan dunia usaha.
Sebagai lembaga negara yang bertugas menjaga stabilitas harga, Bank Indonesia juga memiliki kebijakan akomodatif untuk mendorong pertumbuhan. Untuk mendorong pertumbuhan tersebut, diperlukan perbaikan dan pemulihan pada sektor-sektor yang produktif dan aman yang saat ini sudah memberikan sumbangsih untuk perekonomian Provinsi Jambi.
“Selain mendorong sektor yang sudah menyumbangkan dampak positif pada ekonomi kita juga perlu menciptakan sumber pertumbuhan baru dari sektor lainnya misalnya pariwisata yang belum diangkat,” kata Suti, Selasa (7/9)
Bank Indonesia siap bekerjasama untuk membuka sektor ekonomi baru di luar sektor yang sudah menopang dan mendorong perekonomian Provinsi Jambi saat ini.
Selain pariwisata, sektor UMKM misalnya juga dapat menjadi sektor tumpuan perekonomian saat ini. Hal ini mengingat bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang memiliki ketahanan cukup kuat.
“Kita tetap menyentuh sektor-sektor tertentu sepanjang diyakini sektor tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Jambi,”paparnya.
Adapun salah satu sektor unggulan di Provinsi Jambi yang selalu menjadi andalan adalah sektor pertanian. Sektor ini mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif bahkan di masa pandemi COVID-19 baik dari sisi share pertumbuhan maupun NTP petani yang tumbuh positif.
“Jambi itu share terbesarnya dari sektor pertanian, ini terbukti dengan pertumbuhan sektor ini yang positif juga secara nasional,” ujarnya.
Suti menegaskan, pada sektor lapangan usaha, perkembangan komponen PDRB diperkirakan masih ditopang oleh sektor pertanian dan pertambangan yang menjadi sumber utama pendapatan masyarakat Provinsi Jambi.
Perbaikan harga komoditas dunia memperbaiki pendapatan sebagian besar masyarakat Jambi yang bermata pencaharian sebagai pelaku lapangan usaha pertanian, perkebunan hingga pertambangan yang menjadi komoditas unggulan daerah.
“Kondusifnya cuaca dan rendahnya kasus kebakaran lahan turut mendorong kinerja produksi perkebunan sawit dan pertanian secara umum,” ujarnya.
Sementara itu, memasuki triwulan III 2021, keseluruhan sektor diperkirakan akan mengalami pertumbuhan namun melambat sebagai dampak implementasi PPKM.