JAKARTA – Partai Demokrat mulai panas dengan PDIP. Dua politikus partai saling sindir. Nama Moeldoko dan Tito Karnavian terseret ke dalamnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Politikus PDIP Ruhut Sitompul melihat prestasi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Itu setelah Ruhut sebelumnya diduga menyindir kinerja SBY dalam memberantas radikalisme. Herzaky sampai tak ragu menyeret Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Kalau ingin tahu seperti apa kesuksesan pemberantasan terorisme dan radikalisme di Indonesia di era Bapak SBY, Ruhut silakan bertanya kepada Jenderal Tito,” ujar Herzaky, Senin (20/9).
Menurut Herzaky, Jenderal Tito merupakan bagian penting dalam proses pemberantasan terorisme dan radikalisme di era SBY.
“Berulang kali Jenderal Tito mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa di era Bapak SBY atas jasanya ikut memberantas sel-sel terorisme internasional di Indonesia,” lanjutnya.
Dirinya lantas menilai pernyataan Ruhut Sitompul merupakan sebuah ungkapan dari seseorang yang lupa ingatan atau sedang berhalusinasi.
“Terlebih lagi menganggap Moeldoko Ketua Umum PD. KSP Moeldoko bukan anggota Partai Demokrat!” tegasnya.
Menurut Herzaky, Moeldoko adalah sosok yang mencoba merebut paksa posisi Ketua Umum PD menggunakan kekuasaan.
“Sayangnya tidak ada pemilik suara yang mendukung dan akhirnya gagal. Tapi, dia masih bermimpi seperti anak kecil yang belum dibelikan permen oleh orang tuanya,” tandasnya.