PAPUA – Menjelang acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan jaminan keamanan dengan mengerahkan ribuan prajurit TNI untuk mendukung Polri dalam mengamankan seluruh obyek vital serta acara pembukaan pesta olahraga multi cabang ini.
Komando Distrik Militer (Kodim) 1701 Jayapura menyebut sedikitnya 1.500 personel gabungan TNI siap mengamankan penyelenggaraan PON Papua yang dilakukan baik sebelum, selama maupun sesudah ajang olahraga tersebut berlangsung.
“Sebanyak 1.500 pasukan sudah menempati venue-venue, tempat akomodasi, dan objek vital yang tersebar di wilayah kabupaten dan kota di Jayapura. Kami pastikan hingga saat ini venue dalam keadaan aman,” kata Pasi Intel Kodim 1701 Jayapura Mayor. Inf. Faisal, Senin (27/9).
Faisal menjelaskan, untuk pengamanan PON Papua secara menyeluruh sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku diberikan kepada Polri. Namun jika kepolisan membutuhkan bantuan dari aparat TNI, pihaknya akan membantu. Dukungan juga dilakukan pihak BIN pusat maupun daerah.
“Kami pengaman obyek bukan pengamanan kegiatan, yang melakukan pengamanan adalah Polri tapi bila terjadi sesuatu Polri membutuhkan, maka kami akan bantu,” kata Feisal.
Pengamanan semakin diperketat menjelang kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan hadir dalam Opening Ceremony PON XX Papua 2021 pada 2 Oktober mendatang.
Satuan Kodam Cendrawasih serta Batalion Kostrad turut memperkuat lapis pengamanan saat Orang Nomor 1 Republik Indonesia hadir.
Menurut Feisal, pihaknya bersama PB PON juga sudah melakukan screening mulai dari perangkat pertandingan, relawan (volunteer) hingga para penari pada pembukaan PON Papua nanti.
Pihak Kodim Jayapura berharap langkah ini akan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pembukaan seperti pengibaran simbol, logo hingga bendera tertentu yang dilarang oleh undang-undang.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kerusuhan pasca pertandingan, Kodim sudah membentuk PAM Dalam (pengamanan dalam) dan PAM Luar di wilayah Jayapura.
Kemudian untuk moratorium minuman keras, Kodim Jayapura mengerahkan Babinsa bersama Polri untuk terus melakukan operasi dan patroli secara berkala merazia toko-toko dan warung di jalan-jalan sekitar Kota dan Kabupaten Jayapura maupun Keerom yang masih menjual minuman keras.
Sementara itu, terkait ancaman gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Faisal memastikan gerombolan itu sudah terlokalisasi di daerah tertentu khususnya di pegunungan.
Ia menjamin klaster PON Jayapura aman dari gangguan kelompok separatis tersebut.