JAMBI – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengatakan potensi energi terbarukan di Provinsi Jambi sangat besar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk ketahanan energi di daerah tersebut.
Direktur Eksekutif Walhi Jambi Abdullah Bedoel mengatakan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Jambi dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) telah menyatakan bahwa Jambi memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah.
Sumber energi terbarukan tersebut diantaranya panas bumi hingga 422 Megawatt. Dan untuk sumber daya-nya sebesar 621 Megawatt, dalam RUPTL PT PLN (Persero) menyatakan bahwa potensi panas bumi di Jambi dapat mencapai 1.152 MWe.
Kemudian sumber energi terbarukan Minihidro dan Mikrohidro hingga 447 Megawatt. Bioenergi berjumlah 1.839,9 Megawatt yang terdiri dari Biomassa sebesar 1.821 Megawatt dan Biogas 18,9 Megawatt.
Selanjutnya tenaga surya hingga 8.847 Megawatt dan Tenaga angin sebesar 37 Megawatt, dimana potensi tenaga angin di Jambi dengan cepatan lebih dari 4m/s.
“Dengan demikian akan sangat baik jika Provinsi Jambi mulai memanfaatkan potensi energi terbarukan tersebut,” kata Abdullah Bedoel, Kamis (30/9).
Menurut Abdullah pengembangan energi terbarukan yang memperhatikan perlindungan lingkungan hidup serta hak asasi manusia merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan demi pembangunan yang adil dan lestari di Jambi.
Walhi Jambi menyambut baik pernyataan Gubernur Jambi Al Haris untuk menurunkan emisi karbon di Provinsi Jambi dengan tidak melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan bahan bakar batu bara karena dapat mencemari udara dan sungai di Jambi.
Menurut dia, dampak operasional PLTU Batubara beroperasi sampai ke Kota Jambi, karena pencemaran udara dari PLTU dapat mencakup wilayah yang jaraknya sampai 100 kilometer dari tempat operasional.
“Jika Gubernur Jambi memang bersemangat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di Provinsi Jambi, maka semua perencanaan pembangunan PLTU Batubara di Jambi dihilangkan dan diganti dengan energi terbarukan,” kata Abdullah.